IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kisah Sukses Perajin Batik Khas Mojokerto, Modal Nekat hingga Meraup Untung Puluhan Juta Rupiah

 

Shofia, salah seorang perajin batik khas Kota Mojokerto. (Erik)
Shofia, salah seorang perajin batik khas Kota Mojokerto. (Erik)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Shofia Masro (52) adalah salah satu perajin batik khas Kota Mojokerto. Pengusaha batik tersebut punya galery batik di Jalan Majapahit, Suratan Gg 1 (Belakang Puskesmas Suratan) Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

Responsive Images

Awal mula Shofia membuka usaha batiknya tahun 2012 dengan hanya bermodalkan nekat dan mengikuti berbagai pelatihan membatik. Dari pelatihan itu ia menyadari mempunyai kemampuan pewarnaan yang khas di dunia batik. Ketika sudah dirasa mampu, baru lah ia percaya diri memulai pembuatan batik.

“Awalnya saya kurang percaya diri saat memegang canting untuk membatik. Setelah belajar batik, terus saya aplikasikan ke kain, langsung warnanya itu ada yang suka, dan akhirnya ada yang beli,” ujarnya.

Shofia begitu besar minatnya dalam membatik. Ia mempelajari seluruh tahapan membatik, seperti membentuk pola, menggambar motif, mencanting, dan mewarnai.

Karir Shofia sebagai perajin batik lambat laun semakin melejit. Perlahan ia mulai dipercaya membuat batik oleh pejabat-pejabat Kota Mojokerto. Bahkan ia sering mengikuti pameran batik di Kota Mojokerto dan di luar Kota.

Akhirnya Shofia memutuskan untuk membuka usaha batiknya secara mandiri pada Tahun 2016. Saat itu Shofia sudah dikenal di dunia batik di Kota Mojokerto dengan nama “Batik Shofia”. Ia memutuskan dan memantapkan dirinya sebagai penrajin batik.

Pada Tahun 2016 Shofia mengikuti program Kelorisasi yang diadakan pemerintah Mojokerto. Peluang itu ditangkap Shofia dengan membuat batik bermotif kelor. Hasilnya, banyak pejabat yang suka dengan batik Shofia yang bermotif kelor bervariasi Surya Majapahit dan pewarnaannya.

Hingga kini Shofia secara konsisten memproduksi batik dengan corak dan motif khas Kota Mojokerto. Motif batik yang sering ia gunakan seperti Buah Mojo, Surya Majapahit, Merico Bolong, Sisik Gringsing dan yang lainnya.

Ada juga enam motif batik yang ia buat sendiri sebagai hak ciptanya seperti Daun Kelor, Mengkudu, Bunga Seroja, Rojo Deleng, Bunga Seruni dan Buah Manggis. Selain itu masih banyak ratusan motif batik yang telah dibuat serta berbagai macam warna dan coraknya.

Kegiatan membatik di batik Shofia. (Erik)
Kegiatan membatik di Batik Shofia. (Erik)

Hingga saat ini Shofia sudah mempunyai enam karyawan. Ada yang bagian pewarnaan, bagian ngecat, ataupun bagian yang menghilangkan bahan malam.

“Dari awal sampai sekarang Alhamdulullah saya tidak pernah memasarkan batik saya secara pintu ke pintu. Tapi malah pembeli itu datang langsung ke tempat saya. Ya karena saya lebih mengedepankan kualitas batik saya,” ujar Shofia.

Shofia mengaku menerima pesanan batik dari pejabat pemerintah Mojokerto sangat melimpah waktu itu. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ada yang memesan 80 sampai 90 potong batiknya. Jika dikalkulasikan kurang lebih 500 sampai 600 potong batik yang dijual ke semua OPD.

Hingga saat ini di tahun 2023 Shofia juga banyak menerima pesanan batik. Di antaranya pesanan seragam batik haji sebanyak 175 potong kain dan proses jahitnya, pesanan dari MPQ 70 potong kain dan jahitnya juga, dan seragam untuk SMA Gedeg yang masih proses.

“Saat ini saya sedang proses membuat batik seragam untuk SMA Gedeg,” ujarnya.

Adapun pembeli batik Shofia, selain dari warga Mojokerto juga ada pembeli dari luar pulau seperti dari Banjarmasin, Sumatera, Kalimantan, dan banyak lainnya. Bahkan ada juga pembeli dari luar negeri, yaitu dari Korea saat berkunjung ke Indonesia.

Dari ketekunannya membatik, Shofia mengaku meraup hasil bulanan puluhan juta rupiah. Shofia memberi pesan untuk para perajin batik pemula untuk jangan menyerah apabila gagal, masih ada hari berikutnya untuk terus mencoba lagi. (Erik)

Responsive Images

Tinggalkan komentar