IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Banjir di Grobogan Belum Surut, Sejumlah Warga Diungsikan di Pendopo Kabupaten

Avatar of Redaksi
Kondisi sejumlah pengungsi di Pendopo Kabupaten Grobogan, Sabtu (16/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)
Kondisi sejumlah pengungsi di Pendopo Kabupaten Grobogan, Sabtu (16/3/2024). (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Banjir yang melanda Grobogan, Jawa Tengah hingga Sabtu (16/3/24) siang belum surut. Kondisi air masih mengenangi wilayah kota Purwodadi. Aktivitas warga pun belum terlihat seperti hari-hari biasanya.

Di sejumlah jalan Protokol ketinggian air masih belum bisa dilewati pemotor. Namun untuk kendaaraan roda empat masih bisa lewat meskipun merayap.

Responsive Images

Hal tersebut terpantau di jalan A.yani, jalan R sueprapto, petempatan Rumah Sakit Yakkum dan di bundaran segitiga emas serta seputar alun-alun Grobogan.

Ketinggian air di sekitar Rumah Sakit Yakkum dan alun-alun beragam, mulai 30 sentimeter hingga 50 sentimeter. Bahkan di Pendopo Kabupaten Grobogan ketinggian air masih mencapai lutut orang dewasa.

Sedangkan tinggi air yang menggenang area pemukiman terpantau masih mencapai satu meter lebih, sehingga sebagian warga mengungsi ke kerabat. Ada juga warga yang tetap bertahan meski dalam kesulitan.

Sejak kemarin, BPBD Grobogan bersama unsur terkait sudah mengevakuasi warga yang terjebak banjir di seputar Kota Purwodadi untuk diungsikan ke tempat yang aman, salah satunya di Pendopo Kabupaten Grobogan.

Kondisi banjir di Bundaran Segitiga Emas Kota Purwodadi, Sabtu (16/3/2024) siang. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Kondisi banjir di Bundaran Segitiga Emas Kota Purwodadi, Sabtu (16/3/2024) siang. (Masrikin/kabarterdepan.com)

BPBD Grobogan juga menyatakan telah menyalurkan berbagai logistik untuk dapur umum masyarakat.

Puluhan keluarga yang diungsikan ke pendopo kabupaten Grobogan, berasal dari warga jagalan selatan gang Tirta dan warga jalan Kartini belakang Kantor Bank Jateng.

Lezza (37) warga Jagalan Selatan
Gang Tirta saat dikonfirmasi di tempat penampungan mengatakan, dirinya dan beberapa kepala keluarga lainnya yang terdampak banjir mengunggsi di pendopo sejak Jumat (15/3/24) pagi.

“Kami mengungsi karena rumah kami terendam air hingga 1 meter lebih, air menggenangi setinggi leher orang dewasa, dan listrik juga padam,” ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).

Lebih lanjut, Bapak Dua anak itu menjelaskan selama di pengungsian Pendopo Kabupaten Grobogan, dirinya bersama warga pengungsi yang lain mendapatkan jatah makan 3 kali sehari, serta makanan ringan lainnya dari Pemerintah Daerah.

“Pengungsi dapat makan 3 kali, sehari berupa nasi box dari penerintah, ada juga minuman dan makanan ringan seperti kue dan jajanan, dan susu untuk anak-anak,” terang Lezza.

Diungsikan sejak jumat (15/3/24) dirinya bersama korban banjir lainya akan kembali ke rumah jika banjir benar-benar sudah surut.

“Nanti kalau banjir sudah surut kita akan kembali ke rumah,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan, setidaknya hingga saat ini ada 48 Desa di 12 Kecamatan terdampak banjir,.

“12 Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Purwodadi, Brati, Grobogan, Tawangharjo, Penawangan, Gubug, Karangrayung, Klambu, Wirosari, Ngaringan, Godong, dan Tegowanu,” terang Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih kepada media. (kin).

Responsive Images

Tinggalkan komentar