IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

324 Kasus DBD di Grobogan, 9 Orang Meninggal Dunia

Avatar of Redaksi
Korban DBD dirawat di RSUD Soedjati Purwodadi Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Korban DBD dirawat di RSUD Soedjati Purwodadi Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Grobogan semakin memprihatinkan. Pasalnya dari total kasus per akhir bulan maret terdapat sebanyak 324 kasus, 9 orang diantaranya yang telah meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, Djatmiko, Senin (1/4/24) siang.

Responsive Images

Menurutnya upaya proteksi pencegahan sudah dilakukan dengan melakukan fogging dititik tempat yang diduga sebagai penyebab pertama serangan gigitan nyamuk kepada manusia.

Namun, Djatmiko menilai fogging yang dilakukan selama ini, sebenarnya kurang akurat karena yang terbunuh adalah induk nyamuk sementara telur dan jentiknya masih dapat tumbuh kembali.

“Usia nyamuk kan satu minggu. Jadi meski induk sudah mati, jentik dapat tumbuh, dan kembali bertelur. Upaya terbaik adalah dengan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.

Dia meyebutkan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terbukti lebih akurat daripada fongging yang dapat menimbulkan dampak iritasi dan gangguan yang ditimbulkan lainnya.

“Namun, karena mereka berharap fogging, kegiatan itu kita laksanakan. Akan tetapi yang lebih akurat adalah pemberantasan secara menyeluruh, baik induk hingga telur dan jentik dengan cara rutin berkala,” terang Djatmiko.

Sudah menjadi tanggungjawab bersama, sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan, Sebagai langkah antisipatif atau pencegahan penyebarannya. Metode sistem PSN dapat dilakukan dengan acara ‘Jumat Bersih’. Hal itu dapat dilakukan oleh seluruh stokeholder dan melibatkan masyarakat.

“PSN sendiri cukup efektif guna memberantas jentik nyamuk DBD, Dilaksanakan di hari jumat bersih sementara fogging nantinya terus dilakukan secara selektif,” lanjut Djatmiko.

Selain itu pihaknya menambahkan, yang terpenting harus adanya petugas pemantau jentik nyamuk. Sehingga dapat memantau perkembangan pertumbuhan jentik nyamuk pasca dilakukannya fogging ataupun PSN serentak.

Diketahui belum lama ini, akibat DBD ada tiga siswa SDN 3 Purwodadi Grobogan terkena penyakit DBD. Ketiganya sempat dirawat di rumah sakit umum Purwodadi.

Dua anak yakni (NR) warga Nglejok RT01/RW15 Kuripan, Kecamatan Purwodadi, dan (AZR), warga Tumenggungan RT02/RW03 Desa Genuksuran, Kecamatan Purwodadi dilaorkan kondisi kesehatannya membaik. Sementara (SN) warga Pelendungan Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi meninggal dunia.

Upaya fogging pun dilakukan di SDN 3 Purwodadi dan sekitar lokasi serta beberapa sekolah lainnya antara lain yakni SDN 2 Purwodadi, SDN 9 Purwodadi dan SMPN 1 Purwodadi, Usai para guru berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan untuk dilakukakan fogging. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar