IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Tekan Angka Stunting, Bupati Mojokerto Minta Gizi Ibu Hamil Tercukupi

03F50327 7A13 4591 AA2B BD638150952B
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati gencar program tekan angka stunting (Diskominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Gizi para ibu hamil harus terpenuhi agar calon bayi yang ada di dalam kandungan dapat terpenuhi gizinya pula. Hal ini dimaksudkan agar angka stunting di Kabupaten Mojokerto dapat menurun.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati ketika menggencarkan program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (Sehati) di Desa Bendungan Jati, Kecamatan Pacet, Selasa, (19/9/2023) pagi.

Responsive Images

“Kalau ibunya kurang gizi, jadi anaknya dikasih gizi dari mana, karena itu di dalam kandungan anaknya tidak boleh kurang gizi,” ungkap Ikfina.

Orang pertama di lingkup Kabupaten Mojokerto itu juga menambahkan, dalam mengukur ibu hamil yang tercukupi gizinya bisa dengan cara mengukur lingkar lengannya.

“Jadi saling mengingatkan karena indikator seorang ibu tidak kurang gizi lengannya tidak kurang dari 23,5 centimeter,” imbuhnya.

Pemenuhan terhadap gizi, lanjut Ikfina, tidak hanya ketika calon bayi di dalam kandungan saja. Namun, orang tua juga wajib memenuhi gizi bayi setelah lahir hingga balita.

“Karena stunting ini adalah menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting memiliki tingkat kecerdasan 20 persen di bawah rata-rata,” bebernya.

Menurut Ikfina, para orang tua dapat memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu untuk memenuhi gizi terhadap balita.

“Untuk mencegah stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun,” ujarnya menambahkan.

Dalam program Dinas yang menyasar balita dan ibu hamil (bumil) ini, Bupati Ikfina juga berpesan agar para orang tua juga memperhatikan tumbuh kembang anak.

Hal ini dimaksudkan agar ke depannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.

“Anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar