IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Stok BBM dan LPG di Malang Raya untuk Nataru Dipastikan Aman

DSC01102 min scaled
PT. Pertamina Fuel Terminal Malang, Jalan Halmahera Nomor 13, Ciptomulyo, Kec. Sukun, Kota Malang (Dinda/Kabarterdepan.com)

Kota Malang, Kabarterdepan.com – Stok BBM dan LPG di Malang Raya menjelang maupun saat Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (nataru) dipastikan bakal aman. Diprediksi saat nataru tiba, peningkatan pembelian bmm hingga enam persen dan tiga persen untuk LPG tiga kilo.

Sebagai daerah yang sering dijadikan tempat tujuan ketika musim liburan tiba, tingkat pembelian BBM di Malang Raya diprediksi akan meningkat hingga enam persen. Jika di hari-hari biasa, seluruh wilayah Malang Raya membutuhkan 2200 ton BBM dari segala jenis per harinya.

Responsive Images

Untuk itu, PT. Pertamina Fuel Terminal Malang bakal memaksimalkan stok hingga 7800 ton per harinya. 60 persen dari stok tersebut sebagian besar merupakan BBM jenis pertalite.

Manajer PT. Pertamina Fuel Terminal Malang, Tony Kurniawan mengungkapkan, beberapa rest area jalan tol di sekitaran Malang Raya yang menjadi titik kumpul kendaraan juga akan dipasangi dua portable modular. Hal ini dilakukan demi memperbanyak lokasi pendistribusian BBM di jalan tol.

“Kemudian kami juga ada SPBU kantong atau portable storage, digunakan atau khususkan di daerah Kota Batu. Dengan harapan agar waktu distribusi kita ke sana lebih pendek. Jadi nanti setiap malam akan ada dua mobil tangki yang standby di area Kota Batu,” jelas Tony pada Kamis (21/12/2023).

Tony juga menginformasikan bahwa sejak November lalu, pihaknya juga menambahkan storage untuk BBM jenis pertalite di Rest Area KM 84 Tol Pandaan-Malang.

Selain itu, Manajer Cabang Penjualan PT. Pertamina Fuel Terminal Malang, Khoirul Anwar mengatakan untuk stok LPG tiga kilo di Malang Raya akan dinaikkan sekitar tiga persen selama nataru.

“Kita sudah menyiapkan rata-rata untuk Kota Malang saja, sekitar 117 matrik ton. Perkiraan nanti selama masa Satuan Tugas Nataru  kita siapkan rata-rata per harinya 120 matrik ton,” kata Khoirul.

“Itu hanya untuk LPG tiga kilo, kalau yang non subsidi kita memang selalu ready stock sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Sedangkan untuk kebutuhan SPBE, Khoirul menjelaskan bahwa Fuel Terminal Malang akan memaksimalkan pasokannya. Meski, SPBE di Malang Raya menyuplai LPG dari Surabaya.

Terkait informasi pembelian LPG tiga kilo bersubsidi dengan menggunakan KTP, Khoirul memaparkan bahwa yang memilki kewenangan penuh adalah pemerintahan. PT. Pertamina hanya merupakan operator yang mengikuti kebijakan.

“Jadi saat ini pun sebetulnya sudah mulai dilakukan pembelian LPG tiga kilo menggunakan KTP. Tapi itu masih sebagai bentuk uji coba. Kami mengikuti kebijakan terbaru dari pemerintah. Karena yang menguasai datanya itu pihak pemerintah. Tapi pada prinsipnya masyarakat didorong untuk melakukan pendaftaran di pangkalan,” tutup Khoirul.

Responsive Images

Tinggalkan komentar