IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pendiri NU Adalah Mujaddid Islam Dunia, KH Mas Sulthon : Selamat Harlah Satu Abad NU

Avatar of Redaksi
KH Mas Sulthon saat memberikan lemari es kepada anak yatim piatu
KH Mas Sulthon saat memberikan lemari es kepada anak yatim piatu

MADIUN – Jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU), KH Mas Sulthon, salah satu tokoh Jawa Timur, mengapresiasi PBNU yang dalam rangka memperingati Hari Lahir ( Harlah ) Seratus Tahun atau Satu Abad (1344 H – 1444 H) NU.

“Tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama, Menjemput Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru” yang diputuskan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Pusat itu dilatarbelakangi oleh hadist Rasulullah Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW,” ungkap Gus Ton sapaan akrab Kiai Sulthon yang saat ini tinggal di Madiun.

Responsive Images

Lebih lanjut, Gus Ton menuturkan di dalam hadist tersebut berbunyi, “Sesuangguhnya Allah akan menurunkan setiap permulaan 100 tahun seseorang kepada Ummat yang akan ( Tajdid ) mengembalikan kegemilangan Agama meraka ( Hadist di riwayatkan Imam Abu Daud, Imam Hakim di dalam Al Mustadrok dan Imam Al Baihaqi di dalam Al Ma’rifah ).

“Berbagai kegiatan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, juga pada Cabang NU di berbagai negara di dunia ini, pun sedang terus berlangsung dalam rangka memeriahkan Harlah Satu Abad NU,” jelasnya.

Menurutnya, Mujaddid adalah orang yang membawa pembaruan atau seorang pembaru.

“Mujaddid sehubungan dengan hadis Rasulullah Nabi Agung Sayyidina Muhammad SAW adalah muncul setiap permulaan seratus tahun atau satu abad,” ungkap Gus Ton pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Sejati Sunan Kalijogo Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang dikenal peduli umat dan sering menyantuni ribuan yatim ini.

Gus Ton menerangkan, Mujaddid bisa merupakan Ulama, Cendikiawan, namun yang jelas mereka berpengaruh besar dalam menegakkan agama Islam di zamannya. Mujaddid memiliki tugas untuk memperbaiki, membangkitkan dan membersihkan Islam untuk kembali ke Al Qur’an dan Al Hadist

“Adanya para Mujaddid, pembaru Islam yang diantaranya terdokumentasi, menurut Gus Ton penting pula untuk NU, lebih-lebih dalam Harlah Satu Abad NU dan setelahnya,” ujarnya.

KH Mas Sulthon yang tak lupa memberikan ucapan Selamat Harlah Satu Abad NU itupun seraya menyebut bahwa paketan ( satu paket ) para pendiri NU merupakan Mujaddid, pembaru Islam.

“Dengan menjadi pendiri NU sekaligus berjasa besar untuk Kebangkitan Islam, mempersatukan umat Islam dalam jumlah yang luar biasa besar, hingga NU menjadi organisasi Islam terbesar di dunia,” harapnya.

“Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. Lahumul Fatikhah untuk para masyayikh dan para kiai pendiri NU,” pungkasnya.

Responsive Images

Tinggalkan komentar