IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Partai Koalisi Buka Suara Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar

Kebersamaan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. (Instagram @prabowo)
Kebersamaan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. (Instagram @prabowo)

Jakarta, KabarTerdepan.com – Dinamika politik akan terus terjadi hingga pendaftaran Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) ke KPU yang dijadwalkan 19-25 Oktober 2023.

Terbaru, muncul wacana duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo. Meski keduanya sejauh ini menjadi bakal Capres dari masing-masing koalisi, namun bukan berarti menutup kemungkinan keduanya bersatu.

Responsive Images

Seperti yang disimulasikan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), bahwa jika duet Prabowo-Ganjar terwujud, maka sangat besar menang dalam pilpres 2024. Kemenangannya diprediksi jauh meninggalkan pasangan Anies-Cak Imin. Namun bagaimana sikap partai koalisi?

Menanggapi wacana itu Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa posisi Ganjar Pranowo jika berduet dengan Prabowo Subianto tetap harus sebagai bakal calon presiden.

“Jadi siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, posisinya Pak Ganjar adalah calon presiden. Yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo,” kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (22/9/2023).

Hasto mengungkapkan bahwa empat partai politik pendukung Ganjar, yakni PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura saling melengkapi. Hingga kini sosok cawapres Ganjar sedang dikaji mendalam.

“Kami saling melengkapi, tidak beririsan tapi saling memperkuat basis pemilih dan didukung relawan,” ujar Hasto.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, PDIP merupakan partai besar dan telah mengusung Ganjar sebagai capres. Begitu pula dengan Gerindra yang telah resmi mengusung Prabowo sebagai capres.
Oleh karena itu, Habib mengatakan Partai Gerindra tak akan memaksakan diri untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar. Apalagi, tak mungkin ada dua capres dalam koalisi.

“Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres berarti bisa maju dua-duanya,” kata Habib di kompleks parlemen, Jumat (22/9/2023).

Namun, Habib memastikan baik PDIP maupun Gerindra akan bertanding secara sehat. Kedua partai tersebut memiliki beberapa kesamaan baik dari ideologis maupun basis elektoral.

Terpisah, Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), meragukan wacana memasangkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sejauh ini PAN mendorong Erick Thohir dan Muhadjir Effendy sebagai cawapres Prabowo.

“Karena itu, jika benar terjadi pasangan Prabowo-Ganjar maka hal itu tidak sesuai kesepakatan. Wacana untuk menjadi cawapres itu berarti menyalahi,” kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Viva berpendapat, jika PDIP ingin membuat keputusan baru, tentu harus melalui tahapan yang diputuskan secara internal. Tapi, itu pun merupakan urusan internal partai banteng. Dia mengaku, tidak ingin ikut campur masalah tersebut.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menyerahkan sepenuhnya kewenangan terkait pemilihan cawapres Koalisi Indonesia Maju kepada Prabowo Subianto. Ia pun enggan mengomentari lebih jauh soal peluang berpasangannya Menteri Pertahanan itu dengan Ganjar Pranowo.

“Simulasi atau kemungkinan-kemungkinan itu memang bisa banyak sekali, tetapi saya tidak ingin mengomentari terlalu jauh. Kami hanya ingin fokus pertama Koalisi Indonesia Maju ini bisa semakin kompak dan solid,” ujarnya usai rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (21/9/2023) malam.

Sementara itu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut tidak yakin duet Prabowo-Ganjar bakal terwujud. Menurutnya, saat ini arah poros koalisi Pemilu 2024 bakal menjadi tiga pasangan capres dan cawapres.

“Dari awal sudah muncul dua poros tapi yang hari ini kita lihat konsolidasi partai-partai mengarah kepada tiga poros,” kata Airlangga ditemui usai Rapimnas Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).

Airlangga menambahkan, kini kubu Prabowo sudah mendapatkan kekuatan baru dengan dukungan Partai Demokrat sehingga Koalisi Indonesia Maju semakin terlihat menjadi koalisi besar.

“Ditambah lagi dengan partai-partai yang baru, kami berharap bahwa strategi lanjutan kemarin sudah dibahas ini sekarang bisa lebih kencang lagi dan tinggal chapter terakhir,” katanya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar