IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Setelah Capres Resmi Berpasangan: Siap Unggul Sementara

Oleh: Denny JA
Direktur Eksekutif LSI

Screenshot 20231025 055245 Photo Collage EditorIni bisa dikatakan kekuatan ataupun kelemahan sistem demokrasi. Pihak yang memilih presiden bukanlah tim panel ahli yang bekerja sangat obyektif untuk menemukan pasangan presiden yang paling kompeten.

Responsive Images

Namun, yang menentukan siapa pasangan presiden dan wakil presiden terpilih adalah populasi seluruh rakyat. Untuk kasus Indonesia, suara kalangan terpelajar, yang tingkat pendidikannya adalah mahasiswa ke atas hanya 10 persen.

Sementara suara mereka yang hanya tamat SD dan tamat SMP, total suara mereka sekitar 60 persen. Mereka mungkin tak terlalu cermat meneliti kompetensi pemimpin. Tapi total suara mereka enam kali lipat lebih banyak dibandingkan pemilih terpelajar.

Karena itu, untuk tahu pasangan capres-cawapres yang potensial terpilih tak bisa kita lihat hanya dari opini pemilih terpelajar saja – yang hanya 10 persen itu.

Survei yang obyektif lebih dapat menggambarkan pilihan keseluruhan rakyat dari waktu ke waktu.

Bulan September 2023, LSI Denny JA melakukan simulasi beberapa kemungkinan pasangan Capres-Cawapres. Salah satu simulasinya adalah Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka; Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD; dan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar. Siapa yang unggul dengan simulasi tersebut?

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 4 – 12 September 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

-000-

 

𝗦𝗶𝗺𝘂𝗹𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼 𝗦𝘂𝗯𝗶𝗮𝗻𝘁𝗼 – 𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝗥𝗮𝗸𝗮𝗯𝘂𝗺𝗶𝗻𝗴 𝗥𝗮𝗸𝗮, 𝗚𝗮𝗻𝗷𝗮𝗿 𝗣𝗿𝗮𝗻𝗼𝘄𝗼 – 𝗠𝗮𝗵𝗳𝘂𝗱 𝗠𝗗 𝗱𝗮𝗻 𝗔𝗻𝗶𝗲𝘀 𝗕𝗮𝘀𝘄𝗲𝗱𝗮𝗻 – 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗶𝗺𝗶𝗻 𝗜𝘀𝗸𝗮𝗻𝗱𝗮𝗿, 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹?

Prabowo – Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 39.3%. Posisi kedua adalah Ganjar – Mahfud dengan elektabilitas sebesar 36.9%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin dengan 15%.

Selisih Prabowo – Gibran dengan pesaing terdekatnya yaitu Ganjar – Mahfud, sebesar 2.4%. Selisih antara Prabowo – Gibran dengan Anies – Muhaimin sebesar 24.3%. Adapun selisih antara Ganjar – Mahfud dengan Anies – Muhaimin sebesar 21.9%.

Jika Pilpres dilakukan saat hari survei dilakukan, Prabowo – Gibran dan Ganjar – Mahfud, masuk ke putaran kedua.

Dalam putaran kedua, jika pilpres dilakukan saat survei dilaksanakan, Prabowo – Gibran kalahkan Ganjar – Mahfud cukup telak. Selisih elektabilitas dua pasangan ini mencapai 8.1%. Prabowo – Gibran berada di angka 52.5%, sedangkan Ganjar – Mahfud berada di angka 44.4%.

-000-

 

𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝘁𝗶𝗴𝗮 𝗽𝗮𝘀𝗮𝗻𝗴 𝗰𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀-𝗰𝗮𝘄𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀?

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙜𝙢𝙚𝙣 𝙚𝙠𝙤𝙣𝙤𝙢𝙞 (𝙥𝙚𝙣𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩𝙖𝙣):

Masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp 2 juta per bulan paling banyak memilih Prabowo – Gibran (39.5%).

Pendapatan Rp 2 – 4 juta per bulan paling banyak memilih Prabowo – Gibran (39.3%).

Untuk pendapatan di atas Rp 4 juta per bulan paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (37.9%).

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙜𝙢𝙚𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙞𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣:

Masyarakat dengan pendidikan tamat SD ke bawah paling banyak memilih Prabowo – Gibran (43.1%).

Pendidikan SMP sederajat paling banyak memilih Prabowo – Gibran (43.2%).

Segmen pendidikan SMA sederajat paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (SMA 40.6%).

Pendidikan tamat D3 ke atas paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (35.4%).

Anies dan Muhaimin mendapatkan suara tertinggi kedua di kalangan pendidikan D3 ke atas, walau masih kalah oleh Ganjar – Mahfud (27.8%).

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙜𝙢𝙚𝙣 𝙜𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧:

Laki-laki maupun perempuan pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran. Di kalangan pemilih laki-laki, Prabowo – Gibran mendapatkan 40.0%.

Di kalangan pemilih perempuan Prabowo – Gibran mendapatkan 38.5%.

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙖𝙜𝙖𝙢𝙖:

Di pemilih yang beragama Islam, pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran (41.2%).

Di pemilih yang beragama non-Islam, pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (57.7%)

Sedangkan bagi Anies-Muhaimin, pemilih non-Islam yang mendukung mereka hanyalah 1%.

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙪𝙨𝙞𝙖:

Pemilih dengan usia di bawah 30 tahun, pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran (49.5%).

Pemilih dengan usia lebih dari 30 tahun pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (38-39.8%).

 

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙞𝙡𝙞𝙝𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙕, 𝙈𝙞𝙡𝙚𝙣𝙞𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙡𝙖𝙞𝙣𝙣𝙮𝙖?

Generasi Z (17-23 tahun) pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran (50.0%).

Generasi Milenial (24 – 42 tahun) pilihan paling banyak juga ke Prabowo – Gibran (39.4%).

Generasi lainnya (usia di atas 42 tahun) pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (39.1%).

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙡𝙞𝙝 𝙥𝙖𝙧𝙩𝙖𝙞 𝙥𝙤𝙡𝙞𝙩𝙞𝙠:

Prabowo – Gibran unggul di pemilih Gerindra (83.6%), Demokrat (78.6%), Golkar (62.7%), PAN (48.1%), dan PKB (40.4%).

Ganjar – Mahfud unggul di pemilih PDIP (77.3%) dan PPP (33.3%).

Anies – Muhaimin unggul di pemilih PKS (64.3%) dan Nasdem (54%).

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙡𝙞𝙢𝙖 𝙥𝙧𝙤𝙫𝙞𝙣𝙨𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧:

Prabowo – Gibran unggul di tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten).

Di Jawa Barat elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 56.5%, Jawa Timur (44.1%), dan Banten (42.1%)

Ganjar – Mahfud unggul di dua provinsi (Jawa Tengah dan Sumatera Utara).

Di Jawa Tengah elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 73.3%, di Sumatera Utara sebesar 62%.

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙚𝙣𝙖𝙢 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙩𝙤𝙧𝙞 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙪:

Prabowo – Gibran unggul di empat teritori (Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku-Papua). Di Sumatera, Prabowo – Gibran mendapatkan 37.5%, Sulawesi (59.7%), Kalimantan (40.0%) dan Maluku-Papua (38.7%).

Ganjar – Mahfud unggul di dua teritori (Jawa dan Bali-NTB-NTT). Di Pulau Jawa, Ganjar – Mahfud mendapatkan 41.7%, di Bali-NTB-NTT mendapatkan 40.0%

𝙎𝙚𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙤𝙧𝙢𝙖𝙨 𝙠𝙚-𝙄𝙨𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣:

Prabowo – Gibran unggul di Nahdlatul Ulama (NU) di angka 44.6%.

Ganjar – Mahfud unggul di Muhammadiyah di angka 52.6%.

Pemilih Anies – Muhaimin paling banyak terkonsentrasi dari Muhammadiyah, walau masih di bawah Ganjar – Mahfud (21.1%).

𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙞𝙨𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙜𝙪𝙣𝙖 𝙢𝙚𝙙𝙨𝙤𝙨:

Prabowo – Gibran unggul di tiga medsos (Facebook, Tiktok dan Instagram). Di pengguna Facebook elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 40.9%, Tiktok (47.6%), dan Instagram (31.6%)

Ganjar – Mahfud unggul di dua medsos yaitu WhatsApp dan YouTube. Di WhatsApp, elektabilitas Ganjar – Mahfud di angka 40.9%, sedangkan di platform YouTube (49.2%).

Bagi Anies – Muhaimin, pemilih mereka paling banyak dari pengguna Instagram, walau masih di bawah Prabowo – Gibran (25%).

-000-

𝗔𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗰𝗮𝘄𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀 𝗽𝗼𝘁𝗲𝗻𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗺𝗯𝗮𝗵 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗰𝗮𝗽𝗿𝗲𝘀 𝗽𝗮𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮?

Potensial tambahan suara dari Gibran minimal berasal dari tiga hal. Pertama pemilih di Jawa Tengah (13.39%). Kedua, pemilih millennial (48.5%). Ketiga, pemilih yang puas terhadap Jokowi (70–80 persen).

Dari Mahfud MD, tambahan suara potensial minimal berasal dari dua segmen masyarakat. Pertama pemilih NU dengan populasi sekitar 50%. Kedua, pemilih militan anti korupsi yang jumlahnya sekitar 10%.

Namun tentu saja pemilih NU tak pernah satu suara. Mereka bisa saja memilih pasangan Capres yang berbeda dibandingkan himbauan guru dan para kiai-nya.

Dari Muhaimin Iskandar, tambahan suara minimal berasal dari dua hal. Pertama pemilih NU dengan populasi sekitar 50%. Kedua, dari pemilih PKB (dibawah 10%).

Ke mana dukungan pemilih yang puas dan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi?

Di pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi (76.3%), paling banyak mendukung Prabowo – Gibran, yang unggul tipis atas Ganjar – Mahfud. Prabowo – Gibran mendapatkan 40.5%, Ganjar – Mahfud mendapatkan 39.8%, dan Anies – Muhaimin mendapatkan 10.1%.

Di pemilih yang kurang/tidak puas dengan kinerja presiden Jokowi (23.3%), paling banyak mendukung Prabowo – Gibran (35.6%). Di posisi kedua ada Anies – Muhaimin sebesar 31.5% dan posisi ketiga ada Ganjar – Mahfud (35.6%)

-000-

Dukungan atas tiga pasangan Capres-Cawapres di atas, telah disusun berdasarkan survei di bulan September 2023. LSI Denny JA akan melakukan survei nasional tatap muka setiap bulan. Turun naik dukungan pasangan presiden selalu dimungkinkan.

Ini kali ketiga Prabowo Subianto maju sebagai Capres. Data menunjukkan potensi Prabowo untuk akhirnya menang, jauh lebih tinggi kemungkinannya dibandingkan dua pemilu presiden sebelumnya (2014, 2019).

Itu terutama jika Gibran sebagai cawapres mampu membelah suara Jawa Tengah ke Ganjar Pranowo.

Pasangan Anies-Muhaimin memang kali ini nomor tiga dengan selisih agak jauh. Pasangan ini perlu menemukan hentakan kampanye yang agak beda, masif dan menarik perhatian, agar tidak tersingkir di putaran pertama. (*)

Data detail mengenai peta dukungan para pasangan Capres dan Cawapres dapat dilihat dengan klik ini:

https://drive.google.com/file/d/12Y5CimJ9rXAAdh3Cqce-Q-iQBqDhy_JY/view?usp=drivesdk

Responsive Images

Tinggalkan komentar