Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Hasyim Muhammad, penggiat media sosial sekaligus politisi memberikan terkait perkara adanya pembubaran kegiatan ibadah di Rumah Doa atau Kantor Pelayanan (Kapel) GBI Bellevue di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023) lalu.
Menanggapi kasus pembubaran rumah doa tersebut, Hasyim menyinggung soal toleransi dan intoleransi antar umat beragama.
“Saya merasa bahwa toleransi merupakan bagaimana setiap orang berhak melakukan ibadah,” ungkap Hasyim.
Hal ini disampaikan Hasyim Muhammad dalam podcast Kabar Terdepan di kantor PT Kabar Terdepan Indonesia di PB Sudirman 47E Jagalan, Kranggan, Kota Mojokerto, Rabu (20/9/2023).
Calon legislatif partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu juga melihat bahwa untuk melakukan ibadah di negeri ini masih dipersulit.
Hal itu dibuktikan pada sukarnya mendapatkan izin untuk membangun tempat ibadah.
“Menurut saya ketika mereka melarang itu menggunakan perizinan sebagai kedok saja. Padahal harusnya perizinan untuk tempat ibadah itu dipermudah,” jelas Hasyim.
“Ironisnya, di Indonesia ini lebih mudah mengizinkan pembangunan tempat maksiat daripada tempat ibadah,” imbuhnya.
Hasyim Muhammad juga berpesan kepada warga Indonesia dengan keberagaman yang ada untuk saling menghargai dan menghormati antar warga.
“Saya punya prinsip, mayoritas dan minoritas seperti kakak-adik. Mayoritas harus menyayangi minoritas, minoritas harus bisa menghormati mayoritas,” pungkasnya. (*)
