Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Wushu Surabaya Chriswanto Agus Hariono klarifikasi terkait isu ketidakadilan yang dialami Maria Luna Ferisa, putri Chris John.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Pengkot Wushu Surabaya dinilai tidak adil dalam melaksanakan proses seleksi pusat latihan cabang (Puslatcab) untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023.
“Omongan seperti itu sebetulnya sudah ada dari lama. Tapi saya tidak berkomentar, takutnya malah melebar,” ungkap Chriswanto.
Ketua Pengkot Wushu Surabaya itu lantas mengonfirmasi langsung pada Kabar Terdepan, Senin (28/8/2023).
“Tapi ini atlet sendiri yang komentar, kalau kita nggak meluruskan nanti infonya makin melenceng,” ujarnya menambahkan.
Lanjut Chriswanto, proses seleksi Pengkot Wushu Surabaya semuanya murni hasil seleksi dan Porprov sebelumnya.
“Tidak ada (kepentingan pribadi). Jadi atlet yang masuk di Puslatcab semuanya murni,” jelas Chriswanto.
Chriswanto melanjutkan, nomor taichi putri yang diikuti Ferisa, altlet wushu Surabaya sudah ada yang mendapatkan medali perak dan perunggu di Porprov sebelumnya.
Sehingga tidak dilakukan penjaringan seleksi kembali. Ini merupakan keputusan bersama seluruh Pengkot Surabaya dan Pelatih Puslatcab. Bagi nomor yang sudah mendapatkan medali pada Porprov Jember, tidak ada seleksi lagi, meskipun sebelumnya memakai 5-5 dan sekarang 5-3-2.
“Yang meraih medali perunggu di Porprov Jember adalah peraih emas di Porprov Lamongan dan 1 sasana dengan Luna. Jadi kita putuskan melaksanakan seleksi di nomor-nomor yang non medali,” pungkas Chriswanto yang juga Wakil Ketua III di Pengprov Jatim.
Sebagai informasi, Chris John sekeluarga mengunjungi kantor Kabar Terdepan untuk melakukan podcast, Jumat (25/8/2023).
Dalam podcast Kabar Terdepan tersebut, Chris John mengutarakan kekecewaannya atas perlakuan tidak adil yang dialami Ferisa.
Menurut Mega, istri Chris John, atlet yang tidak mengikuti seleksi justru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Puslatcab Porprov 2023. (*)
