IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Wagub Emil Ajak Lulusan Luar Negeri Pulang Bangun Indonesia Emas 2045

Screenshot 20230822 055303 Gmail
Wagub Jatim Emil pada kegiatan Sharing seassion bertajuk ‘Jalan Yang Jauh, Jangan Lupa Pulang’ di Kelas Internasional Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Senin (21/8/2023). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, KabarTerdepan.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong para generasi muda  untuk ikut meneruskan perjuangan para pahlawan, dengan cara mengabdikan diri pada negeri ini, usai menempuh tugas belajar di luar negeri (LN)

“Ilmu dari para pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri, terlebih mendapatkan beasiswa diharapkan dapat menjadi salah satu pengabdian untuk membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Emil pada kegiatan Sharing seassion bertajuk ‘Jalan Yang Jauh, Jangan Lupa Pulang’ di Kelas Internasional Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Senin (21/8/2023).

Responsive Images

“Mari kita juga ikut melanjutkan perjuangan pahlawan dengan mengabdi, mudah-mudahan tentunya ilmu yang diperoleh di sana (di luar negeri), jejaring yang dibangun di sana, ini semua bisa di manfaatkan untuk memajukan bangsa,” kata Emil.

Di Jawa Timur, lanjut Emil, Pemprov Jatim melibatkan para akademisi untuk memberikan masukan dan usulan, sebagai salah satu wadah bagi para lulusan luar negeri.

“Kita sudah menyaksikan bukti bagaimana Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) salah satunya dalam penanganan pandemi Covid-19, benar-benar mengandalkan sains dan teknologi,” kata Emil.

Ia menambahkan, pada proses tersebut Pemprov Jatim melibatkan para pakar untuk memberikan masukan kebijakan.

“Ini menjadi hal yang penting karena pengetahuan serta eksistensi para siswa Indonesia yang belajar dari luar negeri dapat memberikan kontribusi bagi negaranya. Bagaimana kemudian eksistensi para akademisi para pakar menjadi kontribusi penting bagi masyarakat,” ujarnya.

Emil Dardak menegaskan agar tidak mengartikan para lulusan luar negeri yang kembali ke Tanah Air menjadi sesuatu yang elit.

“Dalam konteks ini bukan untuk kemudian membangun sebuah elit, tetapi bahwa kita menghargai mengapresiasi dan memotivasi insan-insan yang memang mengabdi di bidangnya,” kata Emil.(*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar