Sragen, kabarterdepan.com – Tukimin (49), warga Desa Gemantar Kacamatan Mondokan Kabupaten Sragen berhasil membudidayakan tanaman buah melon sistem greenhouse, dengan memanfaatkan lahan bekas kandang ayam miliknya.
Dilahan bekas kandang itu dirinya mampu membudidayakan tanaman melon jenis Kirani dengan sistem greenhouse, dengan hasil panen yang menggiurkan.
“Ide usaha budidaya melon muncul saat usaha ayam saya mengalami beberapa kali kerugian sejak 2022 yang lalu,” ungkap Tukimin saat ditemui kabarterdepan.com pada minggu ( 28/01/2024 )
Bermodalkan lahan seluas luas 60 meter x 14 meter bekas kandang ayam, ia menyulap kandang tersebut menjadi tempat pembudidayaan buah melon jenis Kirani yang berisi kurang lebih 1700 tanaman buah melon.
Pria yang akrab dipangil endek ini, mengaku, panen perdana hasil budidaya melonnya mampu menghasilkan 2,2 Ton, dengan berat satuan minimal 1,5 hingga 1,8 kg.
Untuk penjualan hasil panen, Tukimin mengaku tidak kesulitan. Sebab sudah ada kerjasama dengan PT. Tunas Agro, Bawen, Semarang sebagai rekanan yang menyediakan, bibit, pupuk dan bersedia membeli hasil panen melon.
“Meskipun masih tahap belajar, Alhamdulilah untuk hasil panen perdana kemarin sangat memuaskan, dari PT melon kita dibeli dengan harga 25 ribu/kg hasil panen periode kemarin total mencapai 55 juta rupiah, jelasnya.
Sementara itu, Cipto Legowo selaku Direktur Marketing PT. Tunas Agro mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan puluhan petani melon di wilayah Sragen. Fokus utamanya melakukan bimbingan, edukasi kepada petani melon dengan sistem Greenhouse yang hasil lebih bagus bila di bandingkan sistem tanam di lahan terbuka.
Lebih lanjut, meskipun jenis Kirani dikategorikan melon premium, dirinya menyakini bahwa jenis melon kirani dan ibama sangat cocok untuk petani di Sragen.
“Meskipun kategori premium, melon kirani saat sangat diminati konsumen pecinta buah, karena kirani mempunyai rasa yang khas yaitu krispy, lembut dan manis,” pungkasnya. (Kin)
