IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pemkot Semarang Didesak Percepat Pengembangan Kampung Wisata Bahari

Avatar of Redaksi
Kampung Wisata Bahari
Melly Pangestu, anggota DPRD Kota Semarang. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, Kabarterdepan.com – DPRD Kota Semarang mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mempercepat pembangunan Kampung Nelayan menjadi Kampung Wisata Bahari.

Kontribusi pariwisata bahari mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan penyerapan tenaga kerja.

Responsive Images

Aktivitas wisata bahari ini juga mengundang tantangan, keberanian, ketenangan, historis, dan kecintaan terhadap laut dan kehidupannya.

Adapun jenis-jenis aktivitas dalam wisata bahari di antaranya snorkeling dan diving, memancing, boat tour, surfing, dan lain sebagainya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Melly Pangestu mengakui, selama ini masyarakat Tambaklorok maupun Tambakrejo sudah seringkali mempertanyakan kelanjutan progres dari proyek yang sudah direncanakan ini.

Ia mengungkapkan, pada awal perencanaan pengembangan proyek, masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut sangat berharap adanya Kampung Wisata Bahari ini.

Masyarakat mendambakan proyek pengembangan kampung nelayan menjadi kampung bahari bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya, baik dari segi ekonomi maupun pendidikan anak-anaknya.

“DPRD sudah beberapa kali mempertanyakan dinas-dinas terkait dan jawabannya masih menunggu penyelesaian jalan layang yang melintas disitu,” ucapnya, di kantor DPRD Kota Semarang, Rabu (24/4/2024).

Bagaimana Cara Mengembangkan Kampung Wisata Bahari yang berkelanjutan?

Melly berharap pemerintah tidak memberikan janji palsu terkait program itu. Masalah pengembangan Kampung Wisata Bahari diyakininya bakal memberikan dampak positif, baik pembangunan fisik maupun nonfisik, yang diimpi-impikan masyarakat nelayan.

“DPRD Kota Semarang berharap Pemkot segera merealisasikan program tersebut agar kehidupan masyarakat nelayan di sana bisa lebih baik lagi,” paparnya.

Dia mengakui pengembangan Kampung Bahari di Kampung Nelayan terdapat beberapa hambatan atau kendala. Kendala itu, salah satunya adalah masalah pembebasan lahan.

“Hambatan lainnya, pengembangan Kampung Bahari harus menunggu pembangunan jalan layang dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selesai,” ujarnya.

Dia meminta pemerintah untuk bisa mengerjakan hal yang lain sembari menunggu proyek nasional itu dikerjakan.

“Terkait pembebasan lahan, harus dilakukan jadi supaya tidak saling menunggu. Supaya masyarakat bisa melihat keseriusan pemerintah mengerjakan ini dan mau membuat perubahan untuk Kampung Wisata Bahari,” pungkasnya. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar