IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pemkot Mojokerto Ikhtiar Tekan Angka Pernikahan Dini

8CB61B97 F357 4C74 9B66 A52A1211F5C9
Wali Kota Mojokerto dan siswa-siswi dalam agenda sosialisasi pencegahan pernikahan dini (Diskominfo Kota Mojokerto)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya untuk menekan angka pernikahan dini.

Menurut Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, calon generasi penerus bangsa harus dipersiapkan agar menjadi generasi yang berkualitas dan cerdas secara intelektual dan secara emosional dengan berakhlakul karimah.

Responsive Images

“Salah satu indikatornya adalah kita cegah generasi-generasi bangsa untuk tidak melaksanakan pernikahan dini. Karena dini kan berarti masih di bawah 18 tahun,” terang Ika Puspitasari saat menjadi narasumber Sarasehan Pencegahan Pernikahan Dini di Ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Rabu (9/8/2023).

Kegiatan yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini sebagai wujud komitmen bersama untuk menyiapkan Kota Mojokerto untuk melahirkan generasi yang berkualitas.

Masih kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota, untuk bisa mendukung salah satu tujuan nasional yakni generasi emas 2045 adalah dengan mencegah terjadinya pernikahan dini tersebut.

“Kita harus tetap berikhtiar dan bergerak bersama-sama, tidak hanya tugas tanggung jawabnya pengadilan agama, pemerintahan dan MUI. Akan tetapi tugas tanggung jawab kita semua,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pemkot Mojokerto juga bersinergi dengan kantor kementerian agama (Kemenag) terkait bagaimana calon pengantin dibekali olah bahan dan pengetahuan. Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan baik produksi dan kesehatan mental.

Tak hanya dengan kemenag, Pemkot Mojokerto juga telah bersinergi dengan lintas stakeholder. Di antaranya bina remaja dari unsur masyarakat, PIK Remaja di sekolah-sekolah, hingga dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim yang menaungi SMA/SMK/MA.

Wali Kota Mojokerto bersama pihaknya itu terus berupaya menekan pernikahan dini. Tidak hanya pada gejala/kasus yang sedang terjadi, tetapi juga mengikhtiarkan agar kasus tidak terjadi sejak dini.

“Dari hulu sudah dipetakan persoalan yang menjadi penyebab, mulai dari calon pengantin, dari orang tua sejak remaja, dari remajanya ketika mereka masih di bangku sekolah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara yang diikuti ratusan siswa dan siswi SMA/MA/SMK dan organisasi perempuan se-kota Mojokerto ini, Ketua Pengadilan Agama Mojokerto Amanuddin, Wakil Ketua 2 MUI Kota Mojokerto KH. Abd. Halim Hasyim, dan Kabid PPKB Dinkes PPKB Kota Mojokerto Elys Elizabet, S.kep., Ns., M.Kes. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar