IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Miris! Siswa SMP Negeri di Kota Mojokerto Diduga Dianiaya 2 Temannya di Sekolah, Orang Tua Lapor Polisi

NDD, ayah siswa SMP di Kota Mojokerto yang dianiaya 2 temannya di sekolah. (Joe/kabarterdepan.com)
NDD, ayah NS menunjukkan bukti laporan kepolisian. (Joe/kabarterdepan.com)

Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Seorang siswa salah satu SMP Negeri di Kota Mojokerto diduga dianiaya 2 temannya di sekolah. Orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke Polres Mojokerto Kota.

Siswa inisial NS (12) tersebut diduga menjadi korban penganiayaan oleh dua temannya, yakni RM (12) dan ED (12). Mirisnya, perbuatan tidak terpuji itu diterima korban di lingkungan sekolah.

Responsive Images

Ayah korban inisial NDD (38) kemudian melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut ke Polres Mojokerto Kota, Jumat (26/1/2024).

Kepada kabarterdepan.com, NDD mengatakan bahwa anaknya dalam peristiwa tersebut mengalami luka di bagian perut dan kepalanya merasakan pusing. Bahkan pasca terjadinya penganiayaan atau pengeroyokan tersebut, NS sempat mengalami trauma dan merasa tidak nyaman saat berada di sekolah.

NDD menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami putranya. Ia mengatakan bahwa pada Kamis (25/1/2024) saat pulang kerja, dirinya mendapat pengaduan dari istrinya bahwa NS menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh 2 temannya di sekolah.

“Saya pun akhirnya bertanya kepada anak saya terkait kejadian yang dialaminya dan dia pun (korban) membenarkan,” ujarnya, Selasa (30/1/2024) malam.

NDD membeberkan, peristiwa itu terjadi, Senin (22/1/2024). Saat itu anaknya sedang bermain bola basket di lapangan sekolah. Tiba-tiba bola basket tersebut direbut oleh pelaku RM.

“Anak saya mencoba memintanya kembali dari tangan RM dengan cara baik baik tapi tidak diindahkan,” kata NDD.

Selanjutnya, sekitar pukul 12.00 WIB saat NS turun dari tangga lantai 2 sekolah, NS dihadang oleh pelaku RM bersama temannya yang lain. Apa alasannya, NS tidak tahu dan berhasil meloloskan diri.

“Esok harinya pada Rabu (24/1/2024), anak saya mendapat dispensasi dari sekolah untuk pulang lebih awal karena persiapan bertanding bola basket antar sekolah di lapangan basket SMAN 1 Bangsal. Saat pulang itulah, anak saya dihadang lagi oleh segerombolan anak-anak teman RM dan ED dan dituduh telah berkata tidak pantas kepada RM, ED bersama kelompoknya,” terang NDD.

Ditambahkan NDD, Kamis (25/1/2024) sekitar pukul 12.00 WIB, anaknya dipanggil oleh RM, lalu diajak naik tangga menuju area ruang laboratorium sekolah.

“Saat itulah anak saya dikeroyok oleh kedua temannya, tubuhnya dipukuli di bagian perut dan bagian kepala sebelah belakang secara bertubi-tubi dengan menggunakan tangan kosong,” kata NDD sedih.

NDD menyebut anaknya berulang kali dipukuli oleh kedua terlapor mengarah di bagian perut dan kepala bagian belakang. Kedua pelaku pengeroyokan merupakan teman sekolah anaknya, namun beda kelas.

“Begitu saya mendapat cerita bahwa anak saya dikeroyok dipukuli berulangkali dengan tangan kosong bahkan juga ditendang oleh kedua pelaku, saat itu juga pada Jumat (26/1/2024) malam sepulang kerja saya langsung mengajak anak saya melapor ke Polres Mojokerto Kota,” ungkap NDD sembari memperlihatkan foto surat tanda lapor Kepolisian yang ada di ponselnya.
Masih kata NDD, malam itu juga laporannya diterima oleh anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota untuk dilakukan proses hukum atas kejadian yang menimpa anaknya.

“Anak saya sempat dibawa ke RS Hasanah oleh petugas untuk dilakukan visum. Semoga tidak terjadi apa-apa pada tubuh anak saya,” pungkas NDD. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar