IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kunjungi Kampung Coklat di Blitar, Khofifah: Terbukti Mampu Sejahterakan Masyarakat

kampung coklat di blitar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Kampung Coklat di Blitar Kademangan – Kabupaten Blitar, Minggu (25/6/2023). (Humas Pemprov Jatim)

Kabupaten Blitar, KabarTerdepan.com – Setelah berwisata petik jeruk di Batu, beberapa waktu lalu, kini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa giliran mengunjungi salah satu Desa Pendulum Devisa yaitu Kampung Coklat di Blitar tepatnya di Kademangan – Kabupaten Blitar, Minggu (25/6/2023).

Desa Pedulum Devisa di bawah binaan Bank Jatim ini diresmikan pada 30 Mei 2023.

Responsive Images

Di desa ini memiliki komoditas berbagai macam olahan coklat. Komoditas ini yang menjanjikan untuk dikembangkan, serta pangsa pasarnya sangat besar baik di dalam maupun luar negeri.

Selain Kampung Coklat di Blitar, dua Desa Pendulum Devisa lainnya di Jatim yaitu Desa Ngindeng, Kabupaten Ponorogo dengan komoditi jahe gajah , dan Desa Trayang, Kabupaten Nganjuk dengan komoditi jahe gajah juga.

Tiba di lokasi, gubernur yang akrab disapa Khofifah itu pun melihat budidaya coklat yang dikembangkan serta produk olahan yang dihasilkan. Bahkan, juga mengecek langsung hasil biji-biji coklat yang dihasilkan serta menyempatkan berbincang langsung dengan petaninya.

Usai peninjauan, Khofifah mengaku optimis keberadaan Kampung Coklat sebagai Desa Pendulum Devisa ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, sekaligus bisa meningkatkan daya saing komoditasnya.

Sebab, mereka akan didampingi dan diberi pelatihan sehingga komoditi yang dihasilkan dapat memenuhi kualitas serta kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor.

Kampung Coklat di Blitar sebagai Desa Pendulum Devisa

“Alhamdulillah Kampung Coklat sekarang sudah menjadi Desa Pendulum Devisa setelah diresmikan akhir Mei kemarin. Kita harap bersama ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim mensupport Kampung Coklat sedemikian rupa agar ekspornya semakin meningkat. Melalui Disperindag Jatim, Kampung Coklat di Blitar mendapatkan materi prosedur ekspor dan bahkan bantuan proses penerbitan phytosanitary dari Balai Karantina Pertanian.

Sementara, Bank Jatim juga memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja sebesar Rp 3 miliar dan pembuatan Qris untuk metode pembayaran lebih dari 30 tenant di Kampung Coklat di Blitar

Selain kontribusinya terhadap perekonomian daerah, lanjut Khofifah, Kampung Coklat di Blitar juga menjadi tujuan wisata yang dapat menambah wawasan. Pasalnya, para pengunjung dapat melihat langsung budidaya cocoa dan beragam produk olahan cokelat.

“Tempat ini tidak hanya sekedar sebagai wahana hiburan, namun juga sebagai salah satu wisata yang edukatif. Pengunjung dapat memetik buah cocoa dan banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapatkan di sini,” ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI itu mendorong desa lain untuk mengikuti jejak Kampung Coklat di Blitar. Pasalnya, masih banyak desa dengan produk potensial yang menurutnya akan sukses di pasar internasional.

“Selain coklat, kita juga punya varian kopi yang unik dari satu desa ke desa lainnya. Ini kalau didukung ekspornya, bisa jadi pemacu ekonomi regional yang dampaknya sangat besar ke masyarakat,” tuturnya.

“Potensi tiap desa, ayo digali lebih dalam. Insya Allah kami di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur akan senantiasa memfasilitasi. Yang penting komunikasikan sesuai birokrasi yang ada dan jangan lelah mengusahakan,” ujar Khofifah.

Sebagai informasi, berdasarkan data ekspor kakao merupakan salah satu sektor prominent Jawa Timur yang pada 2022 jumlahnya mencapai USD 323,08 juta. Hingga kini, negara tujuan utama ekspor kakao adalah Amerika Serikat, India, China, Australia dan Estonia. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar