KOTA MOJOKERTO – Gelontorkan puluhan ribu liter, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari sepakat jamin ketersediaan minyak goreng (migor) untuk warga Kota Mojokerto.
Tak hanya rumah tangga, untuk IKM pun bisa membeli hingga 12 liter dengan harga Rp. 13.500 per liternya, sehingga roda perekonomian bisa berputar khususnya pengusaha UMKM dan IKM di Kota Mojokerto.
Sebagai ikhtiyar harga Minyak goreng bisa stabil sesuai ketentuan pemerintah, Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Mojokerto meninjau operasi pasar minyak goreng murah di rest area Gunung Gedangan Kota Mojokerto, Jumat (11/3) pagi. Minyak goreng yang dijual tersebut seharga Rp 25 ribu untuk kemasan 2 liter.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terhitung mulai tanggal 4 Maret lalu, Pemprov Jawa Timur sudah menurunkan 3,8 juta liter minyak goreng kemasan ke pasar-pasar.
“Insya Allah tanggal 14 besok datang lagi 4000 ton, semua kita ikhtiarkan bersama-sama,” ujar Khofifah.
Pilihan minyak goreng kemasan tersebut menurut Khofifah adalah lebih efektif dibanding minyak goreng curah. Sebab jika minyak goreng curah praktis hanya efektif 2 hari.
“Kalau tambah 2 hari lagi itu kualitasnya turun, lebih dari 4 hari sudah mulai berbusa, berbuih jadi kualitasnya makin menurun lagi,” sebut Khofifah.
Mantan Menteri Sosial ini berharap bahwa semua proses pendistribusian minyak goreng bisa berjalan dengan baik, termasuk yang sangat gencar melakukan operasi minyak goreng seluruh Bupati dan Walikota.
“Tentu kita harapkan harga yang masih diatas HET itu bisa segera stabil,” pungkas Khofifah.
Sementara itu Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, kegiatan operasi pasar minyak goreng telah di Kota Mojokerto telah dilakukan sejak akhir tahun 2021. Hingga saat ini total sudah ada 780 ribu liter minyak goreng yang sudah diturunkan ke pasar-pasar.
“Alhamdulillah hari ini tambahan bantuan 4000 liter Dari Megasurya Mas, atas perhatian Ibu Gubernur kami sampaikan terima kasih,” kata Ning Ita, sapaan akrab Wali kota.
Lebih lanjut Ning ita melaporkan, beberapa hari yang akan datang pihaknya akan menggelar operasi pasar minyak goreng khusus curah.
“2 hari yang lalu kami bersama forkopimda turun ke pasar tradisional, memang kondisi di pasar tradisional ini minyak goreng curah di pastikan tidak ada, kalau minyak goreng kemasan di pasar swalayan harganya masih bisa dikendalikan, namun di pasar tradisional inilah yang akan menjadi atensi Kami Insya Allah minggu depan Google Kami akan melakukan operasi pasar khusus minyak goreng curah,” tukas Ning Ita.
Dalam kunjungan itu Gubernur Jawa Timur juga membagikan zakat produktif kepada 101 pelaku usaha ultra mikro di Kota Mojokerto. Zakat produktif dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim tersebut senilai Rp 500 ribu per orang yang diharapkan digunakan untuk modal usaha.
