IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Curhat Warga Terkena Dampak Asap Kebakaran TPA Randegan Kota Mojokerto, Sesak Napas dan Omset Jualan Turun

Alat berat diterjunkan untuk mengendalikan kebakaran di TPA Randegan Kota Mojokerto, Senin (9/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)
Alat berat diterjunkan untuk mengendalikan kebakaran di TPA Randegan Kota Mojokerto, Senin (9/10/2023). (Erix/KabarTerdepan.com)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Randegan, kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto hingga saat ini masih belum padam, Senin (9/10/2023).

Kondisi cuaca panas yang sangat ekstrim tidak mengurangi semangat tim Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Relawan yang terus berjibaku melakukan pemadaman api dan kepulan asap yang sangat tebal.

Responsive Images

Angin yang sangat kencang menyebabkan asap putih tebal meluas hingga membuat polusi udara di permukiman penduduk yang tak jauh dari lokasi TPA. Banyak warga sekitar TPA yang mengeluhkan batuk-batuk, matah sakit hingga memerah, bahkan sesak nafas dikarenakan asap dari dampak kebakaran TPA.

Warga mengaku, sejak TPA terbakar, mereka tidak bisa beraktivitas dengan normal. Sebab, asap tebal sering mengarah ke permukiman, sehingga rumah penuh dengan asap.

Munawaroh, salah seorang penjual makanan dan minuman yang omsetnya turun dampak asap kebakaran. (Erix/KabarTerdepan.com)
Munawaroh, salah seorang penjual makanan dan minuman yang omsetnya turun dampak asap kebakaran. (Erix/KabarTerdepan.com)

Sedangkan bagi warga yang mempunyai usaha jualan makanan minuman yang ada di sekitar TPA juga terdampak omset jualan yang turun.

Salah satunya dialami Munawaroh (49), salah satu warga Tirta Suam RW 2, RT 3, Sekar putih Kota Mojokerto uang kesehariannya berjualan makanan dan minuman. Ia mengaku, sejak terkena dampak asap dari kebakaran TPA Randegan, dirinya mengaku mengalami batuk-batuk dan sesak nafas. Munawaroh juga mengaku, semenjak terkena dampak asap jualannya semakin sepi, omsetnya menurun.

“Saya jualan makanan dan minuman di sini sehari dapat Rp 170 ribu. Saat terkena asap dampak kebakaran TPA hanya dapat Rp 75 ribu,” terang Munawaroh saat di wawancarai wartawan kabarterdepan.com, Senin (9/10/2023).

Dampak asap kebakaran itu sangat berpengaruh bagi pembeli di warung Munawaroh. Bahkan ia kini sering menutup warungnya lebih cepat karena asap yang tebal masuk ke dalam warung.

“Asap tebal ini kurang lebih satu bulan, warung saya tutup lebih cepat. Ya dikarenakan asap tebal masuk warung. Biasanya saya pukul 5 sore sudah tutup, semenjak terkena dampak asap dari TPA saya tutup lebih awal yaitu pukul 1 siang, terkadang pukul tiga 3 sore. Tidak ada pembelinya, orang makan tidak nyaman, orang beli minum juga tidak nyaman,” Imbuhnya.

Munawaroh berharap agar secepatnya api yang membakar sampah di TPA Randegan cepat bisa padam. Sehingga asap bisa berangsur hilang dan tidak meresahkan warga.

Sementara itu Gaguk Tri Prasetyo, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto mengatakan, untuk mengatasi TPA Randegan, petugas sudah mengerahkan alat berat untuk metode penguraian gunungan sampah yang terbakar.

“Penguraian sudah dilakukan dengan menggunakan alat berat excavator. Dan juga disemprotkan air untuk memadamkam api. Langkah ini lebih efektif mengendalikan api,” ujar Gaguk, Senin (9/10/2023).

Sebelumnya, kebakaran TPA Randegan Kota Mojokerto terjadi pada tanggal 8 September 2023. Penyebab utamanya gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah dapat memicu kebakaran yang didukung kondisi cuaca yang sangat panas.

“Upaya memadamkan kebakaran ini akan dilaksanakan secara optimal. Ya dengan harapan agar segera dapat cepat teratasi,” Pungkas Gaguk. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar