IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Bupati Mojokerto Minta Orang Tua Terapkan Pola Asuh Anak yang Benar

Bupati Mojokerto
Bupati Mojokerto Minta Orang Tua Terapkan Pola Asuh Anak yang Benar (Dok.Diskominfo Kabupaten Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta para orang tua untuk menerapkan pola asuh anak yang baik dan benar. Mengingat saat ini era sudah memasuki digitalisasi.

Hal itu disampaikan Bupati Mojokerto dalam pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI) dalam rangka pembinaan kader tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa se-Kecamatan Mojoanyar, di Kantor Kecamatan Mojoanyar, Senin (10/7/2023).

Responsive Images

Dijelaskan Bupati Mojokerto lebih lanjut, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Bumi Majapahit yang berkualitas.

“Saat ini di era digitalisasi sudah memasuki era 5.0. dimana dalam menggunakan dunia digital tersebut, masyarakat harus mengerti terkait digital etik dan digital safety agar masyarakat dapat mematuhi dan menyadari terkait rambu-rambu aturan yang berlaku dalam menggunakan dunia digital,” ujarnya.

Diingatkan Bupati Ikfina, dalam dunia digitalisasi juga memiliki dampak negatif yang begitu besar, seperti halnya pernikahan anak usia dini. Pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor penyumbang kelahiran bayi-bayi stunting. Kemudian lahir bayi stunting ini adalah kelompok yang paling sulit untuk diperbaiki.

“Makannya bagaimana kita nanti yang menjaga supaya mereka tidak melakukan hubungan yang belum boleh dilakukan,” ujarnya.

Untuk menerapkan pola asuh anak yang baik dan benar, Bupati Ikfina menjelaskan, prinsip dalam mengasuh anak dan remaja adalah sebagai orang tua dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.

“Orang tua jangan membandingkan dengan anak-anak yang lain atau mungkin membandingkan anak yang satu dengan yang lain, gitu tidak boleh, kita harus menerima apa adanya,” ujarnya.

Selain itu, orang tua juga harus bisa menghargai anak-anaknya, karena anak memiliki perasaan ingin dihargai oleh orang tuanya. Penghargaan itu bukan hanya ketika anak berprestasi saja. Namun ketika anak berbuat sederhan tetapi bernilai positif maka itu juga patut dihargai. Sehingga anak merasa bahwa dia itu berarti untuk orang tuanya.

Kemudian ketika anak punya masalah, orang tua harus hadir menguatkan anak. Orang tua bisa mengajak anak berdiskusi terkait dengan masalah yang dialami anak tersebut.

“Maka ketika anak-anak kita ini punya masalah, ya sebaiknya orang tuanya itu ibunya dan ayahnya menjadi orang pertama yang harusnya menjadi tempat dia untuk diskusi. Kalau kemudian dia tidak mau bicara sama orang tuanya maka orang tua wajib introspeksi,” bebernya.

Di era digitalisasi ini, Bupati Ikfina juga menilai bahwa mengasuh anak, menjaga dan melindungi anak juga sangat penting. Maka sebagai orang tua harus bisa melindungi anaknya baik secara fisik maupun ketika anak berada di dunia digital.

Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena ketika anak tumbuh menjadi remaja, Ia juga ingin memiliki identitas atau pengakuan oleh teman sebayanya. Maka di sini peran sebagai orang tua sangat penting dalam mengarahkan untuk menemukan kelompok yang baik agar dapat menciptakan untuk identitas atau jati diri anak yang positif.

“Di sini bisa memahami bahwa lingkungan atau grupnya anak kita itu berpengaruh terhadap identitas yang akan diambil, karena itu adalah masa-masa untuk mengambil identitas,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar