Kota Mojokerto, Kabarterdepan.com – Kelurahan Purwotengah Kota Mojokerto bertekad akan merintis kampung tematik sayuran. Ini didasari oleh program Kelompok Wanita Tani (KWT) di Lingkungan Purwotengah Gang 5, RT 02/RW 01 Kecamatan Kranggan, Kelurahan Purwotengah, Kota Mojokerto masih bertahan menjalankan sistem urban farming.
Sejumlah KWT Srikandi di Kelurahan Purwotengah itu memanfaatkan sisa lahan di depan rumahnya untuk budi daya tanaman produktif untuk membentuk ketahanan pangan keluarga.
Lurah Purwotengah M. Rifa’i, mengatakan, tanaman sayuran jenis seperti bungkul, sawi, terong, kangkung, hingga kelor yang di tanam oleh KWT Srikandi bisa tumbuh subur. Namun saat ini dikarenakan pergantian musim penghujan tanaman sayuran yang di tanam di purwotengah Gang 5 tidak begitu banyak.
“Tanaman sayuran yang di tanam oleh KWT Srikandi di Gang 5, Purwotengah itu masih dikonsumsi sendiri. Berhubung ini sekarang masuk pergantian cuaca, dari kemarau ke musim hujan, jadi tidak banyak sayuran yang ditanam dan kurang bagus,” ucap Rifa’I, Selasa (30/01/2024).
Rifa’i juga mengatakan, Pot-pot tanaman sayuran yang ditanam di sepanjang jalan Gang 5, Purwotengah oleh KWT Srikandi itu, nantinya bisa menekan inflasi di beberapa bahan pokok yang sedang tinggi terutama di sayuran.
“Selama ini tanaman sayuran dikonsumsi warga sendiri. Ke depannya nanti kita usahakan menjadi kampung tematik sayuran, dan sayuran nanti harus dijual agar bisa menguntungkan para KWT,” ucapnya.
Rifai menambahkan, program KWT di Purwotengah akan lebih di perbaiki kembali dari sebelumnya. Sebab saat ini anggota KWT Srikandi kebanyakan usianya sudah tua sekitar 60 tahun keatas. Akan ada regenerasi agar menjadi lebih berkembang dan menjadi kampung tematik sayuran di Kota Mojokerto.
“Tujuan kita kedepannya untuk meningkatkan ekonomi warga Purwotengah dengan adanya tanaman sayuran ini,” imbuhnya.
Selain itu, Kelurahan Purwotengah juga tengah melakukan pembibitan aneka tanaman produktif lainnya. pembibitan juga dilakukan untuk meningkatkan tren urban farming di kalangan masyarakat. (*)
