(Lintang/Kabarterdepan.com)
Kabupaten Mojokeeto, Kabarterdepan.com – Terkait laka lantas yang melibatkan salah satu pelajar kelas XI SMK di Mojosari, dari hasil olah TKP yang dilakukan unit Laka Satlantas Mojokerto memberikan keterangan resmi dan kronologinya.
Hal ini disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Mojokerto, Iptu Hariazie, melalu rilisnya, Kasat menjelaskan awal mula insiden itu terjadi di ruas jalan raya Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
“Kendaraan yang terlibat motor dengan nopol S 5236 NBL lawan mobil truk Gandeng nopol P 9293 UM,” kata Kasat, Kamis (07/12/2023) sore.
Kasat menjelaskan, korban yang terlibat laka lantas tersebut yakni pengemudi sepeda motor berinisial IB (17) pelajar asal Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan lawanya yakni truk gandeng yang dikemudikan Sigit Suseno Putra asal Desa Sentul Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang.
“Kronologisnya berawal dari kendaraan sepeda motor berjalan searah dengan posisi truk,” ungkapnya.
Selanjutnya, pada saat keduanya berjalan searah menuju arah Mojokerto, korban berusaha mendahului dari arah kiri truk.
“Pengendara kendaraan sepeda motor itu mendahului truk gandeng dari sebelah kiri,” paparnya.
Nas, seketika itu dikarenakan tidak cukupnya ruang pada saat mendahului sehingga korban berusaha melakukan pengereman namun kendaraan korban malah terjatuh.
“Pada saat motor korban melakukan pengereman terpeleset dan jatuh terlindas ban belakang sebelah kiri gandengan,” terangnya.
Kecelakaan lalu lintas pun tak terhindarkan, tangan korban pun sempat terlindas dan mengalami luka yang cukup serius dan harus dilarikan ke Rumah Sakit dr Soekandar Mojosari.
“Akibat dari kejadian tersebut korban
mengalami patah tulang di bagian tangan sebelah kanan,” pungkasnya.
Masih kata Azie, sapaan akrab Kasat Lantas, faktor dari insiden laka lantas tersebut diakibatkan lalainya pengendara roda dua yang tidak mengetahui jalan yang dilewatinya licin akibat tumpukan pasir dan mendahului di jalur sebelah kiri.
“Faktor Manusia, diduga karena kurang hati-hatinya atau lalainya pemotor pada saat mendahului tidak bisa mengantisipasi cukupnya ruang sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” pungkas Kasat. (*)
