IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

2 Kubu Pro Palestina dan Israel Bentrok di Bitung, Ini Pesan Ketua PBNU

Gus Yahya, Ketua Umum PBNU. (Dok.Nu.or.id)
Gus Yahya, Ketua Umum PBNU. (Dok.Nu.or.id)

Jakarta, Kabarterdepan.com – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yamb akrab disapa Gus Yahya menyesalkan terjadinya bentrok massa aksi bela Palestina dengan ormas yang terjadi pada Sabtu (25/11/2023) sore di Bitung, Sulawesi Utara. Terlebih insiden tersebut memakan korban nyawa dan beberapa orang luka-luka.

“Saya sangat menyesalkan dan sangat prihatin dengan apa yang terjadi, insiden yang terjadi kemarin sore di Bitung, Sulawesi Utara. Ini adalah satu hal yang sama sekali tidak perlu dan merupakan kesia-siaan,” ucap Gus Yahya, Minggu (26/11/2023) di Jakarta yang dilansit dari laman nu.or.id.

Responsive Images

Gus Yahya memahami masalah Israel-Palestina merupakan sesuatu yang sangat emosional bagi masyarakat di Indonesia. Menurutnya, masalah ini tidak boleh dijadikan alasan untuk konflik antar kelompok agama di mana pun juga di seluruh dunia, lebih-lebih di Indonesia ini.

“Kita harus terus meneguhkan tekad untuk memelihara harmoni di antara sesama saudara sebangsa, memelihara kedamaian dan toleransi di antara sesama saudara sebangsa, karena ini merupakan tujuan yang paling mendasar dari proklamasi kemerdekaan itu sendiri,” terangnya.

Ditambahkan Gus Yahya, Indonesia telah memiliki visi untuk memperjuangkan jalan keluar yang nyata dan bukan sekadar terlibat di dalam pemihakan-pemihakan.

Terlebih, pada hari Senin 27 November 2023 ini, PBNU jadi tuan rumah satu pertemuan di antara para pemangku wewenang keagamaan (R20 ISORA) dari seluruh dunia untuk membicarakan masalah konflik-konflik dan kekerasan yang terjadi, masih berlangsung di berbagai belahan dunia khususnya di Timur Tengah, termasuk antara Israel dan Palestina.

“Saya memohon kepada saudara-saudaraku khususnya di Minahasa, saudara-saudaraku sebangsa, mari kita saling menyatukan tekad untuk berjuang bersama bagi penyelesaian masalah kemanusiaan ini,” sambungnya.

Gus Yahya juga menginstruksikan kepada warga Nahdatul Ulama, kader-kader Nahdlatul Ulama di Minahasa untuk secara aktif berupaya meredakan ketegangan yang terjadi, berupaya membangun komunikasi dan dialog di antara semua pihak yang ada, agar insiden yang kemarin terjadi tidak berketerusan.

“Agar bisa segera kita hentikan dan kita bisa kembali lagi ke dalam kehidupan persaudaraan di antara sesama kita dengan damai dan bahkan saling bergandeng tangan untuk berjuang bersama demi kemanusiaan, demi mencapai jalan keluar dari berbagai masalah yang ada di belahan dunia ini, dan membangun masa depan kehidupan dan peradaban umat manusia yang lebih baik, lebih adil lebih harmonis dan lebih mulia di masa depan,” pungkas Gus Yahya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar