MOJOKERTO,- Ledakan dahsyat pabrik bio ethanol, PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Senin Kemarin (10/08/2020) sekitar pukul 15:15 menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban ledakan sebanyak 11 orang, dan juga 57 warga yang rumahnya terdampak sehingga mengalami rusak ringan dan sedang.
Berikut adalah 11 nama korban ledakan PT. Enero :
1. Dian W (28), warga Desa Kemantren, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto (Meninggal Dunia)
2. Agung (49), warga Dusun Weru, Desa Deket Kulon, Kecamatan Deket, Lamongan
3. Askam (45), warga Desa Kemudi, Kecamatan Duduk Sampeyan, Gresik
4. Ahmad Khasan (31), warga Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto
5. Askan (38), warga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan
6. Taufikhur Rohman (30), warga Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Gresik
7. Aulia Rahmad (26), warga Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Sidoarjo
8. Taufan Arfianto (34), warga Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan
9. Rokim (38), warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro
10. Ali Suranto (56), warga Kelurahan Klampisngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya
11. Laudi Toriga (33), warga Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi mengatakan, 5 korban saat ini menjalani perawatan di RS Gatoel, Jalan Raden Wijaya, Kota Mojokerto. Mereka menderita luka bakar sekitar 38-65 persen.
Sedangkan 4 korban lainnya, kata Deddy, dirawat di RSUD RA Basoeni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Mereka menderita luka bakar sekitar 10-20 persen. Satu lainnya hanya mengalami luka bakar ringan di bagian tangan dan pelipis.
“Saat ini Tim Inafis dari Polda Jawa Timur (Jatim) sedang melakukan olah TKP, mencari barang bukti, hingga penyebab ledakan dan kebakaran terjadi di pabrik bio ethanol . Dugaan sementara adalah akibat percikan api dari pekerja konstruksi yang sedang mengelas. Mengenai 57 rumah warga (jumlah sementara) yang mengalami kerusakan di Dusun Sukosewu, Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg akan mendapatkan perhatian dari pihak pabrik untuk dilakukan perbaikan. Saat ini kami sedang bekerjasama dengan perangkat desa dan kecamatan untuk melakukan pendataan lebih lanjut,” terang AKBP Deddy Supriadi, Kapolresta Mojokerto di hadapan awak media.