IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Perjalanan Karir Pelatih Sepak Bola Mojokerto Porprov VIII Jatim, Sempat Jualan HP

Avatar of Nanda
Teddy pelatih sepak bola
Teddy Arif Prianto saat memantau anak asuhnya berlatih (Nanda)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com – Bagi beberapa orang, takdir merupakan sebuah misteri. Tak ada yang tahu bagaimana kelanjutan hidup dari tahun ke tahun. Seperti yang dirasakan oleh Pelatih sepak bola Kabupaten Mojokerto Teddy Arif Prianto yang saat ini dipercaya menjadi Kepala Pelatih sepak bola Kabupaten Mojokerto diajang Proprov VIII Jatim.

Mantan asisten pelatih sepak bola Arema Indonesia ini tidak pernah menyangka akan tetap bergelut dengan dunia sepak bola. Seakan, olahraga satu ini sudah menjadi darah daging bagi Teddy. Meski sempat berpindah profesi, nyatanya Teddy kembali lagi menekuni dunia yang dia jalani sejak usia remaja.

Responsive Images

“Sebenarnya tidak pernah menyangka, kayak sepak bola itu ga pernah jauh-jauh dari takdir saya,” kata Teddy kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Buktinya, Teddy sempat mencicipi posisi supervisor toko penjual ponsel pintar. Tentunya, karir Teddy tidak dimulai dengan mudah. Sebelum menjadi supervisor, Teddy berposisi sebagai marketing. “Awalnya ya posisinya sebagai promotor, marketing hape. Tugasnya menarik sebanyak-banyaknya konsumen untuk membeli hape,” kenang Teddy.

Tak disangka, perlahan karir Teddy beranjak naik. Posisi supervisor berhasil dia genggam. Saat mencapai posisi ini, Teddy membawahi 58 promotor dan 48 toko di WTC Surabaya.

Tak hanya itu, Teddy juga sempat mendapat hadiah dari perusahaan tempatnya bekerja. “Bisa dapat reward study banding ke Thailand juga. Gaji juga hampir dua digit pas posisi supervisor,” sambung pria asal Dawarblandong ini.

Lucunya, saat Teddy masih menjadi promotor, dirinya sempat bertemu salah satu mentornya, Jaya Hartono secara tidak sengaja. Tak pelak, Jaya Hartono kaget mengapa Teddy banting setir berjualan hape. Teddy menjelaskan, dirinya bekerja sebagai marketing hape akibat kisruh dualisme pengurus PSSI hingga FIFA membekukan seluruh kegiatan sepak bola di Tanah Air.

“Tahun 2015 itu saya pindah profesi ke dunia hape. Karena PSSI dibekukan FIFA, jadinya saya kerja yang bisa saya lakukan. Dan sampe tidak sengaja Jaya Hartono ketemu saya. Akhirnya beliau (Jaya Hartono) beli hape yang saya tawarkan,” beber Teddy.

Meski sudah mendapat profesi yang nyaman secara posisi dan finansial, ternyata masih ada pihak yang ingin menarik Teddy ke dunia sepak bola. Tepatnya pada tahun 2019, Teddy mendapat panggilan telepon dari Manajer Arema Indoesia Haris Pambudi.

Awalnya, Haris ingin merekrut Teddy sebagai pemain sepak bola. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan, Teddy menawarkan diri menjadi asisten pelatih sepak bola Arema Indonesia. Tentunya, Teddy harus melewati serangkaian pendidikan kepelatihan sebelum duduk di kursi jajaran pelatih sepak bola Arema Indonesia.

“Maka, saya disekolahkan atau kursus pelatih dulu. Waktu itu kursus pelatih lisensi D di Kota Batu yang difasilitasi oleh Askot Kota Surabaya,” imbuh Teddy.

Namun, Teddy ternyata masih memendam keinginan untuk pulang ke Kabupaten Mojokerto. Pasca melewati beberapa tahun bersama Arema Indonesia, Teddy memutuskan pulang ke Bumi Majapahit.

Teddy mengaku, dirinya seakan tak bisa lepas dari sepak bola. Baginya, terdapat kepuasan sendiri saat menggeluti olahraga satu ini. Meski sebelumnya dirinya mendapat posisi pekerjaan yang sudah mapan.

“Seperti ada kepuasan gitu kalau terjun ke bola. Meskipun pekerjaan yang sebelumnya sudah enak, tapi masih ada yang kurang kalau jauh dari sepak bola,” tandas Teddy.

Kini, Teddy didapuk menjadi Kepala pelatih sepak bola Kabupaten Mojokerto untuk Porprov VIII Jatim. Dirinya mengaku siap mengemban tugas semaksimal mungkin. Terlebih, tim sepak bola Kabupaten Mojokerto mendapat target tinggi karena rencananya akan didapuk sebagai tuan rumah. “Jelas ada target tinggi, apalagi ditunjuk jadi tuan rumah Porprov. Semoga bisa mencapai hasil yang bagus,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar