IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Peduli Ekonomi Kerakyatan, Gubernur Khofifah Terima PWI Jatim Award

IMG 20240202 WA0046
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima PWI Jatim Award, Kanis (1/2/2024). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, Kabarterdepan.com, – Berkat kepeduliannya yang tinggi dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Award

Penyerahan penghargaan sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan itu berlangsung di Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya, Kamis (1/2/2024) malam.

Responsive Images

Penyerahan penghargaan kepada Gubernur Khofifah dalam gelaran Prapanca Jazz 2024 sebagai bagian dari Opening Ceremony rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dan HUT PWI ke-78 tahun. Perntujukkan Jaz itu menghadirkan musisi Ahmad Dani dan Fariz RM.

Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh insan pers yang selama ini telah membantu mengedukasi masyarakat. Utamanya berkaitan dengan program-program pembangunan, peningkatan ekonomi dan kesejahteran masyarakat.

“Terima kasih, kinerja dan sinergi yang luar biasa selama ini. Semua informasi yang terdesiminasikan oleh insan media di Jatim khususnya berkaitan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) berdampak,” ujarnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan penyebaran program RB berdampak menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi kerakyatan di Jatim.
Ada empat program RB berdampak yang dimaksimalkan di Jatim. Yakni penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, maksimalisasi digitalisasi dan memaksimalkan program aktual dari Presiden.

“Kemiskinan ekstrem di Jatim turun secara ekstrem. Tahun 2021, kemiskinan ekstrem kita sebesar 4,4 persen dan per Maret 2023, jumlah kemiskinan ekstrem turun hingga menjadi 0,82 persen,” rincinya.

Khofifah optimistis kemiskinan ekstrem untuk September 2023 bakal turun lagi mendekati nol persen. Diperkirakan hasil tersebut, keluar di bulan Maret atau April 2024. “Semoga turun lagi mendekati nol persen,” ujarnya.

Sementara itu dari segi investasi, Gubernur Khofifah menyebutkan adanya peningkatan penanaman modal asing dan dalam negeri yang sangat signifikan. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45 triliun dan total tahun 2023 mencapai 145 Trilliun.

Secara rinci capaian realisasi investasi tahun 2023 secara _year on year_ (y-o-y) meningkat 31,5 persen dari tahun 2022. Peningkatan terjadi pada realisasi PMA yang mencapai 56,3 persen. Sementara untuk PMDN mencapai 14,7 persen.

“Selama 5 tahun terakhir PMA dan PMDN di Jawa Timur meningkat sangat signifikan. Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim tahun 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa yakni mencapai Rp145,1 triliun,” beber Khofifah.

“InsyaAllah industri manufaktur kita per Mei 2024 atau 4 bulan lagi, akan meningkat dari 31 persen menjadi 35 persen, sudah setara dengan Jerman. Tentunya peningkatan ini salah satunya karena adanya pembangunn foil tembaga terbesar di dunia di wilayah KEK Gresik,” imbuhnya.

Program RB berdampak selanjutnya, kata Gubernur Khofifah, adalah digitalisasi. Terbukti hingga kini Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan Kings College London khususnya berkaitan dengan digital future.

“Insyaalah September tahun ini sudah dimulai program _master degree_ untuk _digital future._ Kenapa kita lakukan ini, karena kalau Jawa Timur sudah terkonfirmasi 35 persen untuk industri manufaktur per Mei tahun ini sehingga kita perlu melakukan perombakan adaptasi yang akhirnya berpengaruh pada peningkatan investasi dan manufaktur kita,” jelasnya.

Kemudian dari sektor digital IT, Pemprov Jatim tercatat menjadi yang terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari seluruh provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, Jatim juga tercatat sebagai pengguna E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dalam proses pembelanjaan daerah terbanyak nasional.

“Dari semua provinsi di Indonesia, E-Katalog terbanyak dari Jawa Timur. Ini artinya bahwa ekosistem disini sudah terbangun sangat baik. Sehingga kemudian bisa dilakukan mentoring kepada kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama,” tandasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar