IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Hindari Banjir, Pemkab Sidoarjo Rencanakan Relokasi SMP Negeri 2 Tanggulangin

Screenshot 20240219 155441 Gallery
Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Tanggulangin menerobos genangan banjir di depan pintu gerbang sekolah, Senin (19/2/2024). (Eko Setyawan/Kabarterdepan.com)

Sidoarjo, Kabarterdepan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo telah menanggapi persoalan SMPN 2 Tanggulangin terkait banjir, yang kerap menimpa sekolah tersebut kala musim hujan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan, alternatif terbaik penanganan banjir di sekolah itu adalah dengan melakukan relokasi. Sehingga, pihak guru maupun siswa dapat menjalankan proses belajar mengajar dengan normal.

Responsive Images

“Kami segera merelokasi sekolah dalam waktu dekat,” ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, disela sidak banjir di Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin, Minggu (18/2/2024) malam.

Menurutnya, sebelumnya pemerintah juga telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir di sekolah tersebut. Mulai dari peninggian kelas, halaman, hingga betonisasi jalan. Namun belum bisa mengatasi banjir yang menimpa tiap tahun di sana.

Terkait relokasi, lanjut Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo, keputusan tersebut akan dibicarakan bersama pihak terkait. Mulai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo, Camat Tanggulangin, termasuk pihak sekolah, dan komite sekolah.

“Itu, untuk menetukan titik pemindahannya. Sesuai kesepakatan bersama. Yang jelas tempat yang tidak langganan banjir seperti saat ini,” ujarnya.

Kepala Dispendikbud Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, kebijakan relokasi itu nantinya, merupakan kebijakan jangka panjang. Pihaknya siap menjalankannya.

“Kami siap menjalankan relokasi SMPN 2 Tanggulangin,” katanya.

Tirto menyamapaikan, pada proses relokasi sekolah, seluruh pihak terkait akan melakukan pengkajian atau melakukan Feasibility Study (FS) meliputi, titik lokasi relokasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta poin lainnya.

Menurutnya, titik loaksi relokasi SMPN 2 Tanggulangin, harus tetap dapat mengcover tiga hingga lima desa yang saat ini masih berlaku. Sebagai upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan di Sidoarjo.

Tirto menambahkan, untuk solusi jangka pendeknya, pemerintah akan meninggikan enam ruang kelas yang masih tergenang. “Saat ini kami juga memberikan bantuan 1000 pasang sepatu karet. Meskipun banjir, proses pembelajaran tetap berjalan,” tandasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar