IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Heboh Penemuan Kayu Raksasa Usia Ratusan Tahun di Mojokerto

Kayu raksasa ditemukan di Dlanggu, Mojokerto, Rabu (18/10/2023). (Muzakki/KabarTerdepan.com)
Kayu raksasa ditemukan di Dlanggu, Mojokerto, Rabu (18/10/2023). (Muzakki/KabarTerdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, KabarTerdepan.com –Sebuah kayu berukuran raksasa ditemukan di Dusun Gajah, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Kayu berukuran sekitar 12 meter dan berdiameter 2 meter ini sebelumnya terpendam di dalam tanah di area persawahan tanaman jagung milik Budiono (58) warga sekitar.

Kayu raksasa itu ditemukan oleh warga setempat. Awalnya terlihat seperti kayu biasa yang terpendam dalam tanah. Namun akhirnya tokoh agama setempat berinisiatif untuk mengevakuasinya untuk kepentingan membangun masjid dan pondok.

Responsive Images

“Dilihat pak Modin dan disuruh mengangkatnya,” kata Budiono yang ditemui, Rabu (18/10/2023) siang.

Evakuasi kayu raksasa melibatkan alat berat. (Muzakki/KabarTerdepan.com)
Evakuasi kayu raksasa melibatkan alat berat. (Muzakki/KabarTerdepan.com)

Ia menambahkan, proses evakuasi kayu raksasa itu awalnya dilakukan manual oleh beberapa warga dengan menggunakan alat cangkul. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil maksimal. Sehingga warga sepakat mendatangkan alat berat untuk mengangkat kayu dari dalam tanah.

“Kalau evakuasi manual itu sekitar 2 minggu, karena tidak kuat akhirnya pakai alat berat ini hampir satu minggu,” tambah Budiono.

Masih kata Budiono, usia dari kayu raksasa yang belum diketahui jenisnya ini diperkirakan mencapai ratusan tahun.

“Ratusan tahun lah, tidak bisa menentukan waktu itu dari orang tua saya usia 85 tahun aja tidak tahu riwayatnya kayu ini,” paparnya.

Sementara itu, Muhammad Sholeh, tokoh agama setempat menuturkan, dirinya yang menginisiasi untuk mengangkat kayu yang diakui memiliki keunikan ini. Rencananya kayu tersebut akan digunakan untuk membangun masjid dan pondok pesantren.

“Mau mendirikan masjid sama pondok, tapi nggak ada biaya, ternyata dipojokan sini ada kayu, biasa orang dusun mengatakan ini Lesung,” terangnya.

Sholeh pun akhirnya meminta izin ke beberapa perangkat desa setempat untuk mengangkatnya dari kedalaman tanah sekitar lima meter. Tujuannya untuk dimanfaatkan membangun masjid dan pondok .

“Kok kayu antik, katanya temen-temen ditahan dulu, mungkin kalau ada orang yang memahari (memberi mahar pengganti) buat bangun masjid dan pondok,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar