IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Finalis Duta Batik Ikuti Pelatihan, Wali Kota Mojokerto Ingatkan Filosofi Motif

6b9f733df873a200956f8359133cb435
Finalis Duta Batik ikuti pelatihan komunikasi publik (Diskominfo Kota Mojokerto)

Kota Mojokerto, KabarTerdepan.com – Sebanyak 20 finalis Duta Batik Kota Mojokerto 2023 diberikan pelatihan komunikasi publik di Ayola Sunrise Hotel, Jl. Benteng Pancasila, Kota Mojokerto.

Duta Batik diminta untuk dapat mengemas cerita menarik di balik filosofi motif batik Kota Mojokerto untuk mendukung sektor pariwisata. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Responsive Images

“Kekuatan cerita batik ada pada filosofinya, para pembatik melahirkan coretan-coretan di atas kain itu pasti ada inspirasi dan filosofinya, Duta Batik harus bisa mengemas cerita yang menarik di balik motif batik Kota Mojokerto,” ungkap wali kota.

Selama berlangsungnya pelatihan dimulai 4-10 Oktober 2023, para finalis diberikan materi dan arahan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya selama 8 jam perhari.

Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga berharap, finalis Duta Batik harus memahami Daya Tarik Wisata (DTW) Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, yang nantinya akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Mojokerto.

“Saat ini sedang proses pembangunan, tahun depan ketika difungsikan akan jadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Mojokerto. Wisatawan yang datang ke sana bisa melihat dan praktik secara langsung proses pembuatan batik, juga dapat melihat sampai jadi produk baju, tas, alas kaki, aksesoris, dan produk turunannya,” beber Ning Ita.

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto itu juga berpesan, Duta Batik Kota Mojokerto juga harus mengetahui ada berapa teknik membatik, berapa jumlah pengrajin batik, pengrajin alas kaki, hingga berapa jumlah motif batik Kota Mojokerto.

“Kota Mojokerto saat ini memiliki 30 pengrajin batik, 216 pengrajin alas kaki, dan 73 motif batik yang sudah bersertifikat Hak kekayaan intelektual (HKI), Duta Batik harus mengetahui dan bisa menceritakan itu,” imbuhnya.

Saat ini, Pemkot Mojokerto juga sedang mengembangkan motif batik kontemporer dengan menggunakan pewarnaan alami.

Turut hadir mendampingi wali kota dalam kegiatan ini Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya, serta hadir sebagai Narasumber Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Jatim, Ali Afandi. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar