IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Cegah Stunting, Calon Pengantin Ikuti Sosialisasi Peningkatan Gizi

cegah stunting pemkab mojokerto sosialisasikan peningkatan gizi kesehatan catin dan pasu 20231211 201226
Bupati Mojokerto sosialisasi peningkatan gizi kesehatan (Diskominfo Kab Mojokerto)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Calon pengantin perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum 3 bulan melangsungkan pernikahannya. Sebab, 48 persen calon pengantin perempuan rentan mengalami anemia atau kekurangan darah.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam sosialisasi peningkatan gizi dan kesehatan calon pengantin (Catin) dan pasangan usia subur (Pasu) untuk mencegah stunting sejak dini.

Responsive Images

Sosialisasi yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBPP) Kabupaten Mojokerto dan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Mojokerto ini berlangsung di New Djimbaran Resto Jl. Raya By Pass No.Km. 50, Mergelo, Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Senin (11/12/2023) siang.

Bupati Ikfina juga menjelaskan, untuk memenuhi gizi pada calon bayi, para ibu hamil harus memiliki lingkar lengan minimal 23,5 cm. hal tersebut merupakan salah satu indikator tanda ibu yang tidak kurang gizi.

“Gizi anak dikasih dari ibunya, jika ibunya kurang gizi trus anaknya gimana. Kandungan dalam anaknya tidak boleh kekurangan gizi. karena itu indikator seorang ibu tidak kurang gizi lengannya tidak kurang dari 23,5 cm,” jelasnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini berpesan, untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto, perlu menyediakan gizi pada setiap balita. Hal itu untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal.

Selain itu, Ikfina menambahkan, pola makan dan kesehatan ibu juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan bayinya.

“Untuk menekan stunting, perlu diperhatikan yang pertama kesehatan fisik si ibu karena kunci ada di ibu hamil. setelah itu gizi anak-anak harus tercukupi agar tidak sakit berulang, minimal ASI untuk anak usia di bawah 2 tahun,” terangnya.

Bupati Ikfina juga berpesan kepada calon pengantin yang hadir di sosialisasi tersebut agar nanti setelah menjadi seorang ibu dan ayah, tidak lupa memperhatikan pertumbuhan anak.

“Supaya kedepannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter,” pungkasnya.

Selain sosialisasi, dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk penurunan stunting, AKI, dan AKB yang dilakukan oleh Bupati Mojokerto serta Kepala KUA Kecamatan Se-Kabupaten Mojokerto, Camat se-Kabupaten Mojokerto, Ketua IBI, Ketua Muslimat, Ketua Aisyiyah Kabupaten Mojokerto.

Hadir pula Kepala Biro SDM BKKBN Pusat Viktor H. Siburian, Pembina program KBKR perwakilan BKKBN Provinsi Jatim Sofyan Rizalanda. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar