Yayasan Kalijaga Grobogan Ragukan Mutu Beton Fast Track Rekonstruksi Jalan Purwodadi-Solo

Avatar of Redaksi
Kondisi kerusakan struktur beton jalan Purwodadi-Solo Kilometer 79 yang baru selesai dikerjakan pada Desember 2023 (Masrikin/kabarterdepan.com)
Kondisi kerusakan struktur beton jalan Purwodadi-Solo Kilometer 79 yang baru selesai dikerjakan pada Desember 2023 (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Kondisi rigid beton badan jalan pecah memanjang tidak beraturan, hal tersebut terlihat di ruas jalan raya Purwodadi – Solo, tepatnya di kilometer 79 Geyer, Grobogan.

“Kerusakan beton terlihat memanjang, berada di tengah-tengah jalan, dari empat segmen kondisi permukaan beton mengelupas, sementara satu segmen lain kondisinya disertai retak tak beraturan,” Hal tersebut diungkapkan Sutrisno aktivis Kalijaga Grobogan, Rabu (13/3/24)

Responsive Images

Trisno juga mengatakan, Selain kerusakan rigid beton yang terjadi di kilometer 79, kondisi retak melintang juga terdapat di beberapa segmen lain badan jalan lainya terutama dikilometer 85.

“Sepanjang jalan raya Purwodadi -Solo dimulai dari lapangan Ledok Dawan hingga Getas Juworo terdapat puluhan keretakan badan jalan, meskipun tampak sudah ada perbaikan, Namun dirasa belum Maksimal,” cetusnya.

Lebih lanjut, Aktivis lawas yang berkantor di kota Purwodadi tersebut mulai menyoroti adanya dugaan penurunan spesifikasi mutu dari struktur beton. Menurutnya hasil dari pekerjaan rekonstruksi jalan purwodadi-Solo kurang maksimal.

“Jika rigid beton benar-benar sesuai dengan Fast Track (FS) 45, dimungkinkan kerusakan dini struktur beton jarang terjadi,” ungkapnya.

Trisno juga menyayangkan, di lapangan belum ada upaya perbaikan yang maksimal yang dilakukan oleh pihak rekanan terhadap kerusakan beton yang terjadi.

“Saat ini belum ada perbaikan maksimal, penyedia jasa mestinya harus ada perbaikan bila perlu dilakukan pembongkaran di titik lokasi badan jalan yang rusaknya parah,” tandasnya.

Di akhir steatmennya Trisno menambahkan, Proyek rekonstriksi jalan Purwodadi-Solo merupakan proyek srategis Nasional program Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023. Pihaknya berharap sebelum lebaran sudah ada perbaikan.

“Proyek selesai di akhir Desember kemarin, semestinya masih dalam masa perawatan, segera kami akan kirim surat ke BBPJN Jateng,” tambahnya.

Kerusakan badan jalan yang terjadi di kilometer 79 ternyata sempat jadi perbincanagan bagi para pengguna jalan baik luar kota maupun pengendara dari lokasi setempat.

Hartoyo (52) Sopir truk angkutan barang asal rembang, mengaku sering melewati jalan Solo-Purwodadi, kerusakan beton semakin banyak. beberapa waktu yang lalu dirinya melihat belum separah itu.

“Dulu belum banyak yang retak tapi sekarang kondisi keretakan makin meluas,” tuturnya

Senada disampaikan Ipung (38) warga Geyer, Dirinya mengetahui keretakan jalan di jalan tersebut sempat diperbaiki tetapi rusak lagi.

“Bulan januari sempat ditambal tapi sudah mengelupas lagi, malah tambah parah retaknya,” ungkapnya

Diketahui, rekonstruksi jalan surakarta, Gemolong (sragen) -Purwodadi IIB, merupakan wilayah kerja PPK 3.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah.

Rekonstruksi jalan dibiayai oleh APBN hingga Rp 32,7 miliar, rekanan penyedia jasa PT. kadi Indonesia Semesta, sedangkan konsultan pengawas PT. Indec Internusa (KSO) dan PT. Nusvey

Di tempat terpisah, Bayu selaku General Superintendent (GS) Rekonstruksi jalan Surakarta gemolong (sragen)-Purwodadi IIB saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/24) belum memberikan keterangan terkait perbaikan kerusakan rigid beton hasil pekerjaannya. (Kin)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar