IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Sejarah Kampung Sereh dan Awal Mula Warga Tertarik Menanam Sereh di Setiap Rumah

Avatar of Redaksi
Lokasi Kampung Sereh
RW 10, Ngagel Rejo

SURABAYAKampung Sereh awal mula didirikan pada bulan November 2019. Kampung Sereh berlokasi di RW10 Ngagel Rejo, Surabaya. Wilayah ini merupakan wilayah yang berada di daerah selatan kota Surabaya, tepatnya di daerah perbatasan antara Wonokromo dan Ngagel  yang strategis dan dekat dengan pusat perekonomian dan pendidikan di Surabaya.

Mahasiswa UKDC dalam kunjungan untuk mengenal lebih dekat dan menmelihat bahwa tumbuhan sereh bertumbuh subur dan di setiap rumah terdapat tanaman sereh yang di rawat dengan baik, sehingga pengunjung menilai bahwa kerja sama dengan baik antar warga untuk mendirikan Kampung Sereh.

Responsive Images

Kampung Sereh pada umumnya seperti kampung pada biasanya tetapi yang membedakan dari kampung biasa adalah kampung ini menanam tanaman sereh di setiap rumah warga. Kampung Sereh mewajibkan untuk setiap rumah ada tanaman sereh.

“Pertama kita membagikan tanaman sereh pada RT 29 untuk ditanam warga disetiap rumah dan RW meminta pupuk dari DKRTH untuk dibagikan ke RT 2 untuk memupuk tanaman dan RT memantau warga” kata ibu Agnes ketua RW 10.

Kampung Sereh sangat bermanfaat untuk warga seperti mengurangi nyamuk dan untuk memasak atau mengelolah serah untuk di jual. Banyak manfaat yang di dapat oleh warga Kampung Sereh, sehingga warga wajib untuk menanam tanaman sereh di setiap rumah.

2 scaled
Warga sedang menanam sereh

Warga tidak perlu cemas lagi, karena sudah banyak manfaat yang di hasilkan oleh tanaman sereh seperti mengurangi nyamuk dan dapat menghasilkan makanan seperti wedang sereh, sate lilit, sambal sereh dan sebagainya.

“Warga diberi tanggung jawab untuk merawat kalau mati harus nanam lagi, maka dia menyiram memupuk agar tanamannya tumbuh subur” kata ibu Agnes ketua RW 10.

Warga diberi tanggung jawab untuk merawat tanaman sereh di setiap rumah, sehingga merawat tanaman sereh agar tumbuh subur dan tidak muda layu atau mati.

Penulis : Alex dan Michelle Wijaya, Mahasiswa UKDC Surabaya

Responsive Images

Tinggalkan komentar