IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

PT Tiara Magelang KSO Pelaksana Proyek Tanggul di Jombang Diduga Tidak Profesional, Aliran Sungai Tersendat

Avatar of Andy Yuwono
Tumpukan tanah di tengah sungai yang tidak dibersihkan oleh pemenang lelang proyek tanggul normalisasi sungai di Jombang. (Redaksi kabarterdepan.com)
Tumpukan tanah di tengah sungai yang tidak dibersihkan oleh pemenang lelang proyek tanggul normalisasi sungai di Jombang. (Redaksi kabarterdepan.com)

Jombang, kabarterdepan.com – Proyek tanggul normalisasi dan pemasangan precast lining oleh BBWS Brantas, yakni Saluran Gude Tunggorono, Jombang, Jatim oleh PT Tiara Magelang KSO terkesan tidak profesional. Ditemukan sejumlah masalah baru dalam pengerjaan proyek tersebut.

Meski sudah selesai dibangun, namun meninggalkan tumpukan tanah hingga tumbuh rumput di tengah sungai.

Responsive Images

Proyek tersebut menelan anggaran negara sekitar Rp 59 miliar.

Pantauan di lapangan, dekat dam gude tepatnya Desa Gudo terdapat tumpukan tanah bekas pembangunan yang tidak diangkat ke atas tanggul sehingga tumbuh tanaman subur.

Kondisi itu membuat aliran air sungai tersendat atau tidak bisa mengalir dengan lancar.

“Dinding penahan diperbaiki, tapi bila tidak dilakukan normalisasi sama saja bohong, air sungai tidak berjalan lancar,” terang Adi (45) salah satu warga di lokasi, Rabu (7/2/2023).

Diterangkan Adi, banyaknya tumbuhan yang menutupi saluran air pasca adanya pembangunan tidak hanya di Kecamatan Gudo, tetapi juga ada di Kecamatan Diwek.

“Yang saya tau, setelah pengerjaan ada pembersihan ini, sepertinya tidak jadi wajar bila tanaman bahkan pohon numpuk di sungai,” ungkapnya.

Mengenai siapa yang mengerjakan, Adi tidak mengetahui secara pasti siapa pemenang lelang.

“Kalau begini siapa yang rugi ya petani, kalau yang mengerjakan saya dengar dengar di warung PT Tiara Kso, itu katanya orang orang,” katanya.

Di lain tempat, Wardi (60) yang merupakan warga Kecamatan Gudo, berharap pihak pemenang proyek melakukan normalisasi ulang.

“Ya ini kan proyek negara untuk rakyat, kalau bisa dilakukan normalisasi oleh kontraktor, biar petani bisa hilir bisa menerima air dari hulu tanpa ada hambatan, jangan setelah selesai pekerjaan dibiarkan dibiarkan seperti ini,” tegasnya.

Sementara, Hanif Jatmiko pihak kontraktor PT Tirta Magelang KSO ketika dikonfirmasi dilimpahkan ke bagian Humas.

“Mohon maaf pak bisa konfirmasi ke humas untuk pekerjaan sudah diperbaiki dan tanaman sudah dibersihkan,” tulisnya melalui aplikasi WhatsApp.

Di lain tempat, Humas PT Tirta Magelang KSO menegaskan bahwa semua ranahnya ke pelaksana.

“Biar dijelaskan pelaksana kita, kan bagian keamanan proyek saja, seperti alat berat,” ungkapnya voice aplikasi WhatsApp. (*).

Responsive Images

Tinggalkan komentar