IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

HUT ke-477 Kota Semarang, Momentum Tuntaskan Banjir dan Rob

Avatar of Redaksi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Semarang, Kabarterdepan.com – Pemerintah Kota Semarang siap menuntaskan pekerjaan rumah (PR) yang masih tersisa, terutama banjir dan rob, seiring dengan momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-477 Kota Semarang.

“Masih ada beberapa PR belum terselesaikan, salah satunya banjir dan rob. Ini sedang berproses,” kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2024).

Responsive Images

Hal tersebut disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya, usai upacara peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang yang berlangsung di Balai Kota Semarang.

Menurutnya, penanganan banjir dan rob memang masuk Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) yang harus diselesaikan pada 2025, dan memang jadi permasalahan paling menonjol.

“Tapi kami tidak berdiam diri. Kemarin waktu Pak Menteri PUPR datang akan segera dilakukan penyelesaian banjir. Di wilayah barat ada Sungai Plumbon, kemudian di timur Sungai Sringin, Tenggang, dan Babon,” katanya.

Untuk normalisasi Sungai Sringin dan Tenggang, lanjutnya, sudah masuk program kerja sama Kementerian PUPR yang dibiayai Bank Dunia dengan nilai sekitar Rp300 miliar.

“Satu lagi yang tidak kalah penting adalah Sungai Babon. Karena hulunya di kabupaten lain yang mana Semarang, dapat airnya. Kami harapkan kolaborasi dan sinergi pusat, provinsi, dan kota bisa menyelesaikan banjir di Kota Semarang,” katanya.

Meski demikian, Mbak Ita mengatakan Kota Semarang juga mendapatkan banyak apresiasi atas berbagai prestasi, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 84,43 persen atau lebih tinggi dari provinsi dan nasional.

“Inilah yang membuat laju pertumbuhan ekonomi (LPS) Kota Semarang meningkat menjadi 5,79 persen. Lebih tinggi dari target provinsi dan nasional,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, sejalan dengan peningkatan investasi di Kota Semarang dengan nilai Rp 27,2 triliun, atau naik 105,92 persen dan berhasil melebihi target sebesar Rp 25,6 triliun.

Pihaknya menambahkan angka kemiskinan berhasil ditekan menjadi 4,23 persen atau terendah di Jateng, prevalensi stunting turun dari 1,66 persen jadi 1,06 persen, dan peningkatan angka harapan hidup (APH) dari 77,90 di 2023 menjadi 77,69 tahun.

“Peningkatan ini menunjukkan semakin baiknya kondisi kesehatan dan lingkungan di Kota Semarang,” pungkasnya. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar