IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pasca Gempa Tuban Muncul Semburan Lumpur di Wisata Bledug Cangkring Grobogan, Jadi Tontonan Warga

Avatar of Redaksi
Beberapa pengunjung yang menyaksikan luapan lumpur di wisata Bleduk Cangkring, Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Beberapa pengunjung yang menyaksikan luapan lumpur di wisata Bleduk Cangkring, Grobogan. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com- Pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,5 di Tuban Jawa Timur membuat obyek wisata Bledug Cangkring di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sempat mengeluarkan semburan lumpur yang cukup deras. Fenomena ini terjadi pada Jumat (22/3/2024) pukul 15.55 WIB.

Semburan lumpur tersebut membuat warga sekitar obyek wisata dan pengguna jalan berbondong-bondong melihat fenomena alam yang terjadi di tempat tersebut.

Responsive Images

“Bukannya takut dan kwawatir akan adanya luapan lumpur yang terjadi. hal itu, malah dijadikan moment oleh masyarakat sekitar untuk ajang selvi sambil menunggu waktu berbuka puasa,” ujar Wicak (27), salah satu warga Desa Grabagan saat dilokasi Sabtu (23/3/24) pagi.

Luapan lumpur yang membanjiri kawasan Bledug Cangkring tersebut hanya berlangsung beberapa jam, menyebabkan tersumbatnya saluran air dan menggenangi sebagian paving setebal 15 cm di area wisata tersebut. Selain itu luapan lumpur juga sempat masuk ke pekarangan permukiman warga.

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan saat dikonfirmasi Sabtu (23/3/24) pagi membenarkan, fenomena muntahan lumpur bleduk cangkring pada jumat sore hampir bersamaan dengan gempa bumi yang terjadi di tuban Jawa Timur.

“Benar, saat gempa baby vulcano /bleduk cangkring sempat menyemburkan lumpur, Kejadian tersebut malah menjadi tontonan warga sekitar dan pengguna jalan,” tuturnya.

Fenomena yang terjadi di Bleduk Cangkring yang lokasinya masih satu komplek dengan Bleduk Kuwu tersebut tidak haya terjadi kali ini saja, Namun,seperti halnya saat terjadi gempa Yogyakarta pada 2006 lalu, Bledug Cangkring juga ikut bergejolak.

“Kejadian terserbut sudah beberapa kali terjadi, masyarakat sekitar sudah terbiasa akan peristiwa tersebut,” ungkapnya

Lebih lanjut Eko menjelaskan, luapan lumpur Bledug Cangkring berupa air bercampur lumpur yang berasa asin dan beraroma belerang.

“Dari pantauan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Grabagan, munculnya luapan lumpur terjadi pada pukul 15:55 WIB dan berakhir pada pukul 21.00 WIB aliran lumpur yang tadinya cukup deras sudah berhenti,” tandasnya.

Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Grobogan, Edy Santoso melalui pesan singkat whatshApp menyebutkan, usai gempa ada luapan lumpur encer cukup besar. Luapan lumpur yang biasanya disebut Baby Vulcano ini menjadi sorotan warga dan pengendara. Meski demikian, Edy mengaku bahwa kejadian tersebut lumrah terjadi.

“Lumprah terjadi mas, bukan hal yang menakutkan, Muntahan lumpur biasa terjadi usai terjadi gempa yang terjadi khususnya di daerah yang radiusnya dekat dengan Bleduk Cangkring,” katanya.

Terkait aktivitas lumpur muntahan akibat gempa ini sering terjadi, Edy memastikan bahwa di 2024 ini baru sekali.

“Dari kejadian gempa dan terasa di Kabupaten Grobogan dengan SR tertentu akan membuat lubang Bledug Cangkring memuntahkan lumpur,” paparnya.

Disinggung terkait keamanan warga yang datang ke lokasi tersebut Edy mengharapkan meski dkategorikan tidak berbahaya, Namun pihaknya menghimbau kepada pengunjung untuk tidak mendekati lubang-lubang lumpur di yang ada di area tersebut.

“Bagi pengunjung yang pengen berfoto untuk tidak dekat dekat lubang lumpur, pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Gempa bumi kembali mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (23/3/24) sore. Gempa yang berkekuatan magnitudo 6,5 ini terasa hingga di kabupaten Grobogan yang menyebabkan fenomena luapan lumpur muncul ditempat wisata tersebut. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar