IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kerusuhan di Prancis, KBRI Imbau WNI Waspada

Kerusuhan di Prancis
Kerusuhan di Prancis, KBRI Imbau WNI Waspada (twitter @hc-poirot)

Paris, KabarTerdepan.com – Kerusuhan di Prancis belum benar-benar reda. Meski pada selasa (4/7/2023) kota-kota sedikit lebih tenang dibanding semingu terakhir. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris Prancis mengimbau WNI tetap waspada dan hindari lokasi kerusuhan.

Dilansir kabarterdepan.com dari Instagram @indonesiainparis, Rabu (5/7/2023), Duta Besar (Dubes) RI untuk Prancis, Mohamad Oemar mengatakan bahwa kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Paris Prancis baik-baik saja.

Responsive Images

“Alhamdulillah sejauh ini termonitor komunikasi dengan warga negara kita, tidak ada warga Indonesia di Paris, diaspora, yang menjadi korban dari kerusuhan yang selama ini terjadi,” ujar Mohamad Oemar.

Dubes RI untuk Prancis juga mengimbau WNI di Paris dan kota-kota di Prancis lainnya untuk tetap waspada dan menghindari lokasi kerusuhan.

“Dan hati-hati semua, jangan lupa hubungi hotline KBRI jika ada yang terdampak,” ujarnya.

Mohamad Oemar menegaskan bahwa kegiatan pelayanan di KBRI Paris dan kegiatan perekonomian lainnya di Prancis tetap berjalan seperti biasa. Meskipun demikian KBRI Paris mengimbau seluruh WNI di Prancis untuk tetap waspada, tetap memantau informasi melalui saluran resmi pemerintah Prancis serta menghindari lokasi kerusuhan

“Dalam keadaaan darurat, nomor telepon #PerlindunganWNI dapat dihubungi pada nomor telepon +33 6 21 12 21 09,” tulis @indonesiainparis.

Sementara itu dari berbagai sumber disebutkan bahwa presiden Prancis Emmanuel Macron sudah melakukan pertemuan dengan 300 walikota di istana Elysee.

Presiden Prancis menyebut bahwa puncak kerusuhan sudah berlalu. Ia dan para pejabat mulai mencari tahu alasan yang lebih dalam dari kerusuhan dan penjarahan pasca tewasnya seorang remaja umur 17 tahun oleh petugas kepolisian hanya karena remaja itu melakukan pelanggaran lalu lintas.

Remaja itu ditembak mati oleh petugas kepolisian Selasa (27/6/2023). pasca penembakan itu terjadi demo besar-besaran yang disertai kerusuhan, penjarahan dan pembakaran mobil dan bangunan. Para pendemo mengutuk Insiden kekerasan polisi yang menyebabkan remaja itu tewas dan memunculkan tuduhan rasisme Prancis terhadap warga imigran. Hingga saat ini total 45 ribu petugas kepolisian disiagakan di seluruh kota di Prancis. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar