Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Menjalin Kerukunan Antar Umat Beragama, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Mojokerto menggelar kegiatan sosial befrbuka puasa bersama dan santunan untuk lansia.
Kegiatan tersebut digelar di Gedung Yayasan Sosial Mojokerto Langgeng Sentosa, Jala Yos Sudarso, Kota Mojokerto, Sabtu (06/04/2024). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto.
Dalam acara tersebut, beberapa lansia dan warga yang kurang mampu diundang untuk berbuka puasa. Selain itu, marga Tionghoa tersebut memberikan bantuan berupa sembako dan parcel untuk Hari Raya Idul Fitri.
Nianjaya (71), ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Mojokerto, mengatakan, Marga Tionghoa di Mojokerto Raya memiliki sekitar 2.000 anggota, namun tidak semuanya mengikuti PSMTI.
“Tujuan kita mengadakan acara ini untuk meringankan ekonomi lansia dan warga kurang mampu yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri, supaya kita berbagi kebahagian dengan mereka,” ucapnya Nianjaya.
Nianjaya juga mengatakan, Paguyuban PSMTI Mojokerto memang mengutamakan memilih warga yang kurang mampu di Mojokerto, terutama warga muslim, untuk diberikan sembako dan parcel.
“Ya dikarenakan habis ini mereka melaksanakan Idul Fitri. Ada juga marga dari Tionghoa yang muslim kita undang juga,” katanya.
Nianjaya menambahkan, keberadaan paguyuban PSMTI memang untuk membina kerukunan antar umat beragama. Suku Tionghoa dan suku lainnya termasuk Jawa dan lain-lain dirangkul menjadi satu demi kelangsungan Negara Indonesia lebih baik.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto mengatakan, acara buka puasa bersama yang diadakan paguyuban PSMTI ini bertujuan untuk umat beragama. Menurutnya toleransi beragama itu diharuskan.
“Saya baru pertama kali ini diundang di paguyuban ini, saya kaget, ini Indonesia banget. Acaranya dimulai degan menyanyikan lagu Indonesia Raya, walaupun tempatnya ini mayoritasnya Tionghoa, namun dibacakan ayat-ayat suci alquran juga,” Ucap Sunarto.
Sunarto juga menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi paguyuban PSMTI, dirinya berharap bisa berkembang lagi di Kota Mojokerto.
“Harapan saya juga PSMTI bisa mewujudkan cita-citanya yaitu merukunkan antar umat. Jadi tidak ada perbedaan antara suku. untuk toleransi agama Mojokerto ini satu-satunya terbaik, contohnya gereja dengan pondok pesantren ini satu tembok. hanya ada di Kota Mojokerto yaitu di Jalan Gajahmada,” imbuh Sunarto. (erix)
Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.