IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Banjir Selutut Kaki, Warga Desa Sambiroto Mojokerto Evakuasi Barang Elektronik

 

Banjir masuk rumah di Desa Sambiroto Mojokerto, Rabu (6/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)
Banjir masuk rumah di Desa Sambiroto Mojokerto, Rabu (6/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Hujan deras disertai angin kencang melanda di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto Selasa (5/3/2024) hingga Rabu (6/3/2024) menyebabkan banjir.

Responsive Images

Salah satunya yang terdampak banjir di Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Puluhan rumah warga di RT3 RW1 Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terendam air hingga masuk ke dalam rumah warga, Rabu (6/3/2024).

Pantauan kabarterdepan.com di lokasi, terlihat warga evakuasi perabotan rumah tangga hingga elektronik di atas meja agar tidak rusak dikarenakan air masuk ke dalam rumah hingga selutut kaki orang dewasa. Hingga Rabu (6/3/2024) siang banjir tidak kunjung surut.

Salah satu warga yang terkena banjir, Ratno Aksan (67), Desa Sambiroto RT 3 RW3, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ia mengatakan, hujan deras sejak Selasa malam pukul 21.30 WIB telah menyebabkan banjir di depan rumahnya semata kaki orang dewasa. Kemudian luapan air sungai pada Rabu (6/3/2024) pukul 04.30 WIB air sudah masuk ke dalam rumahnya.

“Ya waktu pukul 04.30 subuh air sudah masuk ke dalam rumah saya, hingga saat ini air yang masuk di dalam rumah sudah selutut kaki orang dewasa,” ucapnya.

Banjir di Desa Sambiroto Mojokerto terbesar dalam beberapa tahun terakhir, Rabu (6/3/2024)
Banjir di Desa Sambiroto Mojokerto terbesar dalam beberapa tahun terakhir, Rabu (6/3/2024)

Ratno juga mengatakan, di desanya baru kali ini terjadi banjir hingga air masuk ke dalam rumah. Biasanya banjir hanya genangan air saja di jalan depan rumah. Banjir dikarenakan sungai yang ada di Desa Sambiroto meluap dikarenakan hujan deras semalaman.

“Ya banjir baru kali ini masuk ke dalam rumah. Memang dulu pernah banjir parah pada Tahun 2004. Sesudah itu tidak pernah banjir lagi. Dan akhirnya sekarang banjir lagi hingga masuk rumah. Kalau biasanya banjir hanya genangan saja di depan rumah paling hanya 20 cm,” ucarnya.

Ratno juga menambahkan, ia memindahkan perabotan rumah tangga untuk dinaikan ke atas meja agar tidak terkena air. Selain itu kolam ikan nila miliknya yang berada di belakang rumahnya meluap yang menyebabkan ikan-ikan miliknya lepas.

“Perabotan seperti kasur, kulkas, tv dan lain-lain sudah saya naikan ke atas agar tidak rusak. Untuk kolam ikan milik saya yang di belakang rumah saya ya pasti ikannya lepas,” tambahnya

Ratno berharap banjir segera cepat surut dan bisa beraktifitas kembali. Dampak kerugian dari banjir kali ini ia merugi hingga Rp 15 juta dari ikan yang lepas karena banjir. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar