Seperti diketahui bersama, bahwa pada 9 September 2022, akan diselenggarakan Musda AMPI Jatim untuk memilih Ketua DPD AMPI Jatim periode 2022-2027. AMPI sendiri adalah organisasi kepemudaan nasional yang didirikan pada 28 Juni 1978 di Pandaan, Pasuruan. Sehingga mengingat hal tersebut, maka AMPI Jatim mempunyai posisi strategis secara kesejarahan & eksistensi untuk berkiprah di kancah nasional.
Kurniawan Jatmika, S.Kom, M.Eng atau akrab dipanggil Cak Kur selaku Ketua DPD AMPI Kota Mojokerto ketika ditemui menyampaikan beberapa hal terkait event tersebut. “Sampai saat ini sudah beberapa pihak melakukan komunikasi secara intens perihal Musda AMPI Jatim ke saya. Dan menurut saya adalah hal yang wajar mengingat posisi strategis AMPI Jatim tersebut.”
“Saya tahu bahwa masing-masing pihak tentu mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, dan tentunya tak dapat dipungkiri banyak pihak yang menitipkan pesan kepada kami perihal Musda tersebut. Namun alhamdulillah kami dari AMPI Kota Mojokerto sudah satu suara dan mufakat untuk menyerahkan mandat pilihan tersebut kepada saya selaku perwakilan AMPI Kota Mojokerto. Lepas dari intervensi pihak manapun di luar organisasi”, lanjut Cak Kur yang merupakan warga kelahiran asli Kota “Onde-onde” Mojokerto.
Disinggung mengenai bakal calon yang diusung, dimana mencuat nama Junartha Yusuf, Arifan Wibisono, Beno Ridwan Hisjam, maupun Oka Mahendra, Cak Kur menanggapi dingin. “Saya rasa kita semua tahu bahwa masing-masing calon mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal bagaimana mereka meyakinkan kami (Ketua DPD AMPI Kab/Kota) dalam paparan visi dan misinya untuk melakukan gerakan nyata membangkitkan sinergi kepemudaan di area Jawa Timur, bahwa AMPI bukan hanya nama besar yang tinggal sejarah, namun eksis dengan nyata dan mewarnai dengan semangat kepemudaannya.”
“Semoga Musda ini menjadi event untuk mempererat silaturahmi lepas dari siapapun yang terpilih, kami harapkan perhatian dan komunikasinya ke depan untuk terus memajukan AMPI di Jawa Timur, jangan hanya panas di depan tapi melempem di belakang. Jangan ibarat onde-onde, enak di hari-hari pertama namun dilupakan dan dibuang di hari selanjutnya”, tandas Cak Kur.
