Semarang, kabarterdepan.com – Keputusan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) menjadi kebanggaan tersendiri bagi Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Ketetapan UNESCO tersebut sekaligus menjadi pengakuan jika jamu memiliki peran penting dalam tradisi kesehatan masyarakat Indonesia yang patut untuk dilestarikan.
“Saya sangat bangga atas keputusan UNESCO yang menetapkan jamu sebagai WBTB. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dan ini semua hasil kerja keras bersama teman-teman organisasi jamu, pecinta jamu dan masih banyak lagi,” kata Irwan Hidayat di kantornya Semarang, Sabtu (20/4/2024).
Irwan menyoroti pentingnya pengakuan UNESCO sebagai momen bersejarah bagi Indonesia dan perusahaan jamu terkemuka lainnya. Pasalnya, jamu masih memiliki peranan penting sebagai alternatif pengobatan tradisional dan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Perlu diketahui, jamu resmi ditetapkan menjadi WBTB ke-13 dari Indonesia oleh UNESCO. Penetapan itu diraih usai sidang ke-18 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Kasane, Republik Botswana, bulan lalu.
“Dengan adanya pengakuan dari UNESCO ini, tentu kami merasa memiliki tanggung jawab lebih besar untuk memperkenalkan jamu ke seluruh dunia,” ujar Irwan.
Dengan begitu, Irwan berharap dapat membuka peluang baru bagi industri jamu Indonesia dan mempromosikan citra positif tentang kekayaan alam dan budaya negara ini.
“Kami melihat potensi besar untuk mengenalkan jamu Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup sehat global. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga internasional, untuk memastikan bahwa keberagaman dan manfaat jamu Indonesia dapat diakses oleh lebih banyak orang di seluruh dunia,” pungkas Irwan. (Ahmad)
