IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Korban Pengeroyokan Pesilat di Mojosari Enggan Lapor Polisi, Anggap Musibah

Meski alami luka di kepala, korban pengeroyokan pesilat di Mojosari enggan lapor polisi, Minggu (29/10/2023). (Muzakki/KabarTerdepan.com)
Meski alami luka di kepala, korban pengeroyokan pesilat di Mojosari enggan lapor polisi, Minggu (29/10/2023). (Muzakki/KabarTerdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Aksi pengeroyokan terhadap pria di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto yang dilakukan oleh sejumlah perguruan silat dua hari yang lalu menyisakan cerita buruk bagi korban.

Malam itu bagai malam yang mencekam bagi masyarakat Mojosari dan sekitarnya. Pasalnya, ratusan pesilat itu meluruk ke Mapolres Mojokerto dengan konvoi menggunakan sepeda motor. Kedatangan mereka  untuk menanyakan kelanjutan perkara rekan pesilat mereka yang terjadi di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto beberapa waktu yang lalu.

Responsive Images

Sepulang dari Mapolres Mojokerto, ratusan pesilat itu mengeroyok salah seorang pria saat berada di seberang jalan raya Desa Menanggal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/10/2023) malam.

Salah satu korban pengeroyokan, Tri Laksana (28) asal Kabupaten Magetan. Saat dijumpai di tempat bekerjanya, Tri Laksana menceritakan awal mula insiden yang menimpanya.

“Awalnya entah itu salah paham atau salah dengar, saya kurang tahu,” kata Laksana. Minggu (29/10/2023) pagi.

Ia menambahkan, pada saat ratusan pesilat itu melintas di depan tempat kerjanya itu ia sempat menyapa mereka. Namun sapaannya mungkin diterima berbeda oleh pesilat.

“Saya teriak hati-hati mas, entah dengarnya apa terus saya dikejar sama teman-temannya itu,” tambahnya.

Hingga Laksana berusaha menyelamatkan diri dengan berlari menuju sebuah warung kopi yang jaraknya sekitar 50 meter dari tempatnya bekerja tersebut.

Alih alih mendapatkan pertolongan, korban malah mendapatkan bogem mentah oleh puluhan pesilat tersebut, hingga ia bercucuran darah dari kepalanya.

“Kalau saya kemungkinan ya kena batu karena di lokasi banyak berserakan batu,” tuturnya.

Akibatnya, Laksana harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lantaran mengalami luka di kepala bagian belakang.

“Bagian kepala saya terluka, kurang lebih dapat 5 jahitan katanya dokter,” akunya sambil menunjukan luka bekas jahitan di kepalanya.

Namum, atas insiden tersebut ia enggan melaporkan ke pihak kepolisian lantaran menyebut kejadian ini merupakan musibah. Selain itu kondisi kesehatannya saat ini juga sudah membaik.

“Kondisinya sekarang kalau saya nggak apa-apa, Alhamdulillah ya intinya kalau saya ya sehat lah,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar