IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini Sebut Puasa Mampu Meringankan Maag dan GERD

Avatar of Redaksi
Dokter spesialis penyakit dalam
dokter spesialis penyakit dalam, Ilustrasi maag. (Freepik)

Semarang, kabarterdepan.com – Dokter spesialis Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Muhammad Firhat Idrus mengatakan, melaksanakan ibadah puasa dapat mengurangi keparahan dari maag atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) karena makan di waktu yang sama setiap harinya.

“Mungkin yang seringkali tercetus maagnya adalah saat awal puasa yang tadinya makan tiga kali sehari jadi dua kali sehari, tapi setelah itu gejalanya malah akan mengalami perbaikan,” kata Firhat dalam diskusi kesehatan di Hotel Tentrem Semarang, Sabtu (16/3/2024).

Responsive Images

Firhat menambahkan puasa “memaksa” seseorang untuk makan secara teratur di jam yang sama yakni saat buka puasa dan makan sahur. Hal itu justru memperbaiki gejala maag atau GERD yang sering muncul di masyarakat.

Dengan pola makan yang teratur, maka asam akan keluar dari lambung di jam yang tepat dengan asupan makanan yang cukup sehingga tidak menyebabkan nyeri atau rasa tidak nyaman.

“Kenapa maag pada bulan puasa sering kambuh itu karena konsumsi semua jenis makanan penyebab maag dan GERD di waktu yang sama dalam jumlah yang banyak, jadi lambung mendapatkan semua jenis pemicu asam lambung di waktu yang sama, itu bisa jadi penyebab utamanya,” katanya.

Dr Muhammad Firhat Idrus, dokter spesialis Penyakit Dalam. (Ahmad/kabarterdepan.com)
Dr Muhammad Firhat Idrus, Dokter spesialis penyakit dalam. (Ahmad/kabarterdepan.com)

Firhat menyarankan untuk tidak mengonsumsi berbagai jenis gorengan, santan, makanan pedas maupun berminyak saat berbuka puasa maupun sahur.

“Selain itu banyak yang suka coklat terutama anak muda, makan asam seperti jeruk, lemon atau anggur, minuman bersoda, itu yang mayoritas pemicunya,” tambah Firhat.

Jika tergoda ingin mengonsumsi makanan tersebut, perlu kebijaksanaan untuk membagi porsinya pada salah satu jam makan yakni antara buka puasa atau sahur saja.

Kunyah makanan secara perlahan dan tidak terburu-buru juga bisa jadi cara lambung agar tidak bekerja keras dan asam lambung menjadi naik. (Ahmad)

Responsive Images

Tinggalkan komentar