IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Bakti Sosial Kamis, Pj Wali Kota Mojokerto Kunjungi 2 Anak, Disabilitas dan Hidrosefalus

Pj Wali Kota Mojokerto memberikan semangat kepada Mufida, anak penderita disabilitas di Kota Mojokerto, Kamis (7/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)
Pj Wali Kota Mojokerto memberikan semangat kepada Mufida, anak penderita disabilitas di Kota Mojokerto, Kamis (7/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)

Kota Mojokerto, Kabarterdepan.com – Pj Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro bersama Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo dan jajaran Pemkot Mojokerto mengunjungi rumah orangtua dua anak yang menderita disabilitas dan hidrosefalus di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Kamis (7/3/2024) pagi.

Dalam kegiatan yang diberi nama Bakti sosial ‘Kamu Yang Paling Manis’ (Kamis) itu, Pj Wali Kota Mojokerto emberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang.

Responsive Images

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah rumah orangtua dari anak disabilitas yang bernama MYS (12). Anak itu, telah menderita tuna wicara, penyumbatan pembulu darah syaraf tidak berkembang di otak serta tidak bisa jalan.

Terlihat Ali Kuncoro memberikan bantuan sembako dan uang kepada orang tua M untuk kebutuhan sehari-harinya.

Di kelurahan yang sama, Ali Kuncoro juga mendatangi rumah orang tua dari anak penyandang hidrosefalus yang bernama LBT. Hidrosefalus merupakan kondisi saat terjadinya penumpukan cairan berlebihan di dalam otak.

Ali Kuncoro juga memberikan semangat terhadap anak tersebut. Ali Kuncoro juga memberikan sejumah uang dan sembako kepada orang tua anak tersebut.

Pj Wali Kota Mojokerto juga menyapa dan mengalami warga setempat, Kamis (7/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)
Pj Wali Kota Mojokerto juga menyapa dan mengalami warga setempat, Kamis (7/3/2024). (Erix/kabarterdepan.com)

Sementara itu, MS (41) orang tua LBT mengaku bersyukur dan senang mendapatkan bantuan sembako dan sejumlah uang dari PJ Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro.

“Saya bersyukur bisa mendapatkan bantuan ini. Nantinya bantuan ini bisa digunakan sehari-hari. Untuk bantuan uang bisa saya belikan pampers untuk anak saya B,” ucap S.

Dalam kesempatan itu S menceritakan perihal kesehatan putranya itu. Menurutnya, B sudah ada tanda-tanda sakit hidrosephalus sejak umur 8 bulan. Saat itu sempat akan dilakukan operasi di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya. Namun rencana itu gagal karena tengkorak kepala B sudah besar dan resikonya nanti apabila dioperasi tengkoraknya bisa mengecil dan mengakibatkan pendarahan otak.

Masih kata S, saat B usia 3 tahun juga pernah dirawat di rumah sakit. Namun dari pihak dokter saat itu menyebut obat yang dibutuhkan tidak ada di rumah sakit.

“Jadi dari usia 3 tahun kita rawat di rumah semaksimal mungkin. Dikarenakan dari pihak dokternya mengatakan tidak ada obatnya. Akhirnya kita dengan keluarga merawat anak Bimo di rumah saja semaksimal kita,” kata Shokip.

Shokip juga berterima kasihnya kepada PJ Wali Kota Mojokerto serta jajaran Pemkot Mojokerto atas pemberian bantuan sembako dan sejumlah uang. Nantinya bantuan tersebut akan digunakan untuk sehari-hari.

Shokip berharap agar pemerintah bisa memperhatikan anak-anak yang terkena hidrosefalus dan disabilitas, di manapun tempatnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar