IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Tim Peneliti BRIN Lakukan Riset dan Penelitian di Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo

Avatar of Jurnalis : Setyawan - Editor : Yunan
IMG 20240610 010941
Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo, kedatangan rombongan tim peneliti dari BRIN, sabtu (8/6/2024). (Eko Setyawan/Kabarterdepan.com)

Sidoarjo, Kabarterdepan.com – Rombongan peneliti dari Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan riset di Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo, Sabtu (8/6/2024).

Mereka ingin melakukan kajian, penerapan ekonomi sirkular di kawasan tersebut. Rombongan tim peneliti, terdiri dari Sri Wahyuni, selaku Peneliti Ahli Utama, Achsanah Hidayatina, Peneliti Ahli Muda, Subkhi Abdul Aziz, Peneliti Ahli Pertama.

Responsive Images

Sudah sejak tanggal 3 Juni 2024, rombongan tim peneliti itu, melakukan penelitian di Provinsi Jawa Timur. Kali ini, giliran ke Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo.

Sri Wahyuni menjelaskan, bahwa Kampung Edukasi Sampah dipilih, karena mampu menjadi model pengelolaan sampah rumah tangga, serta berhasil melaksanakan program pemberdayaan masyarakat.

“Di sini Kampung Edukasi Sampah, terkait studi multi-stakeholder, dan analisis sistematis tentang ekonomi sirkular. Fokusnya, pada peraturan pemerintah, perilaku manusia, dan manajemen rantai pasok sampah,” katanya.

“Kami mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam penerapan ekonomi sirkular di Kampung Edukasi Sampah, serta memberikan rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh berbagai pemangku kepentingan meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi pengelolaan sampah,” tambahnya.

Kunjungan riset tersebut, diterima langsung Hery Sugiono, Ketua RT 23 RW 07, Kelurahan Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo Kota. Dia menjelaskan berbagai kegiatan terkait pengelolaan sampah di wilayahnya.

Di antaranya, kata Hery, Kampung Edukasi Sampah tidak hanya menjadi model dalam pengelolaan sampah. Tapi, juga dijadikan tujuan outing kelas oleh siswa dan pelajar dalam pemilahan dan pengolahan sampah.

Bahkan, kata Hery, pada tahun 2023, lebih dari 3000 siswa, pelajar, dan warga melakukan kunjungan dan kegiatan studi tiru di Kampung Edukasi Sampah.

“Itu, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022,” terangnya.

Sementara, Edi Priyanto, pegiat lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, Sidoarjo menyampaikan, perlu adanya peninjauan kembali kebijakan dan regulasi pemerintah terkait pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular.

“Perlu dinilai efektivitas dan implementasi peraturan yang ada, apakah telah mendukung praktik ekonomi sirkular di tingkat daerah,” ujarnya.

Edi juga menekankan pentingnya memahami pola perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, partisipasi dalam kegiatan daur ulang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Untuk mewujudkan manajemen rantai pasok sampah, perlu mengkaji bagaimana sampah dikumpulkan, diproses, dan didaur ulang melalui rantai pasok yang efisien di komunitas terkecil, yaitu Rukun Tetangga (RT),” terang Edi.

“Selain itu, perlu dievaluasi peran dan keterlibatan berbagai pihak dalam rantai pasok, seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tambahnya. (*)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan komentar