IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pasca Banjir, Wakil Bupati Grobogan Imbau Masyarakat Waspadai DBD

Avatar of Redaksi

 

Wabup Grobogan, Bambang Pujiyanto. (Masrikin/kabarterdepan.com)
Wabup Grobogan, Bambang Pujiyanto. (Masrikin/kabarterdepan.com)

Grobogan, kabarterdepan.com – Tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Grobogan baru-baru ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto Rabu (20/3/24)

Responsive Images

Tingginya angka kasus DBD yang mengakibatkan Pemkab Grobogan melalui Sekda Grobogan mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan dini peningkatan DBD belum lama ini.

“Pada musim pancaroba seharusnya angka kasus DBD tidak tinggi, karena genangan air yang ada mudah terbawa oleh air hujan,” ucap Bambang Pujiyanto.

Di tengah tingginya kasus DBD, saat Kabupaten Grobogan sedang berbenah pasca banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah kabupaten Grobogan termasuk kota Purwodadi sendiri.

Hal tersebut, membuat Bambang Pujiyanto merasa sedih karena dua bencana terjadi sekaligus. Dalam hal ini, Wabup Grobogan meminta kerjasama dengan masyarakat dan perangkat daerah yang terkait termasuk pemerintah desa untuk menekan angka kasus DBD saat ini.

“Kita harus kerjasama dalam memperkecil adanya genangan-genangan air yang ada. Ini harus dikerjakan semua pihak,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut dapat menurunkan angka tumbuh kembang nyamuk penyebab DBD.

“Jadi kalau aliran lancar logikanya mustinya telur-telur larva itu akan terbawa ke aliran sungai ke laut,” imbuh Wabup Grobogan.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, termasuk menghilangkan genangan-genangan yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

“Selain itu juga meminta untuk memperbaiki drainase-drainase yang ada, supaya tidak ada air yang menggenang. Sehingga dapat menekan angka kasus DBD dari setiap tahunnya,” harapnya.

Pihaknya menambahkan, untuk masyarakat harus selalu menjaga kebersihan dan menimbun kaleng-kaleng yang dapat menyebabkan pertumbuhan nyamuk.

“Bila dipaksakan Fooging juga harus berkala,”ucapnya.

Di masyarakat, Sering meminta diadakannya Fooging untuk menekan angka kasus. Namun, menurutnya, masyarakat dapat terjangkit DBD tidak hanya di lingkungannya sendiri.

“Bisa jadi saat berada di suatu tempat dan tergigit nyamuk. Sehingga diperlukan pemberantasan bersama,” sambung Wabup Grobogan.

Pihaknya menambahkan untuk kerjasama semua pihak, baik dari masyarakat kepala desa dan semuanya yang terkait kebersihan lingkungan. Untuk mengkampanyekan menjaga kebersihan dan menghilangkan semua genangan yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD. Sehingga atas gerakan tersebut pemberantasan kasus DBD di kabupaten Grobogan dapat ditekan.

Sebelumnya diberitakan adanya surat edaran yang ditandatangani oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, bernomor 100.3.4.2/17/Setda tahun 2024 itu diterbitkan mengingat kasus DBD di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami tren kenaikan dari hari ke hari.

Dalam surat disebutkan, kasus DBD di Grobogan sejak bulan Januari hingga awal Maret 2024 telah mencapai 264 kasus DBD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 nyawa telah menjadi korban DBD.

Isi surat juga mengajak pihak-pihak terkait yang disebutkan untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M-Plus. (kin)

Responsive Images

Tinggalkan komentar