IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kisah Ibu Rumah Tangga di Mojokerto Perajin Tas Anyaman Rotan

Rupiati itu, ibu rumah tangga di Kabupaten Mojokerto yang kini merintis usaha tas anyaman rotan. (Muzakki/kabarterdepan.com)
Rupiati itu, ibu rumah tangga di Kabupaten Mojokerto yang kini merintis usaha tas anyaman rotan. (Muzakki/kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Rupiati merupakan sosok ibu rumah tangga di Kabupaten Mojokerto yang kini menjadi perajin tas rotan sintetis.

Perempuan kelahiran 1979 ini tingga di dusun Dlimo Desa Banjar Tanggul, Kecamatan pungging, Kabupaten Mojokerto. dari tangan dinginnya mampu menghasilkan anyaman tas rotan sintetis dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Responsive Images

Ditemui saat mengurus legalitas usaha dan pendampingan usaha dari Dinsa Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/11/2023), Rupiati menceritakan awal mula menjadi perajin anyaman tas.

Awalnya Rupiati merupakan seorang karyawan pabrik mabel di daerah Monoayu Sidoarjo. Ia ditempatkan di bagian anyaman kursi dari tahun 2006 sampai tahun 2020. Pada saat itu terjadi wabah corona sehingga pabriknya pun terdampak. Karena pabrik tidak lagi melakukan kegiatan produksi, ia pun memutuskan untuk berhenti bekerja di pabrik.

“Di tahun 2020 memcoba memamfaatkan pengalaman anyaman untuk memproduksi tas ayaman di rumah. dan bahan bakunya beli melalui online,” ujarnya, Selasa (28/11/2023).

Rupiati kemudian menghitung biaya produksinya dengan sangat cermat. Awalnya ia membeli bahan rotan sintetis 1 kg harga Rp 50 ribu. Dari bahan baku itu cukup untuk memproduksi 2 tas ukuran lebar 35 cm tinggi 20 cm. masing-masing tas buatannya laku dengan harga jual Rp 90 ribu.

“Saya memproduksi anayaman tas dibantu suami dan bibi, awalnya bisa menghasilkan 6 biji tas, dan langsung terjual habis. Pembelinya seputar Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.

Semakin lama usaha yang dirintis Rupiati kian berkembang. Bahkan kini dalam sebulan ia sanggup memproduksi 200 buah tas anyaman.

“Alhamdulilah, saya bersyukur hasil karya semakin lama banyak diminati, order perbulan bisa memcapai 200 biji dengan keuntungan bersih perbulan Rp 900 ribu, bisa buat tambahan kebutuhan keluarga,” terang Rupiati.

ia pun akhirnya mengurus legalitas usahanya dengan harapan usahanya bisa maju dan naik kelas serta penjualannya pun meningkat.

“Alhamdulillah selama 3 tahun usaha lancer, tidak ada kendala, sekarang juga juga mendapat pendampingan dari penyuluh Disperindag Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar