IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Dipercaya Berusia Tiga Abad, Inilah Batu Terbang di Pacet yang Dikeramatkan

Avatar of Redaksi
Batu terbang di Dusun Jinggring, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto (Redaksi Kabarterdepan.com)
Batu terbang di Dusun Jinggring, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto (Redaksi Kabarterdepan.com)

Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Beberapa waktu yang lalu, dunia maya dihebohkan dengan postingan beberapa pegiat konten kreator yang menayangkan sebuah video batu terbang yang keberadaanya di tengah tengah kediaman warga.

Rupanya, tiga batu berukuran besar itu berada di Dusun Jinggring, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Responsive Images

Batu alam berdiameter sekitar 1 meter itu keberadaanya berada diatas batu kecil yang menyangganya hingga berusia ratusan tahun usianya namun tidak terjatuh sehingga masyarakat luar menyebutnya batu terbang.

Muntolib, Kepala Dusun Jinggring, saat dijumpai dilokasi, banyak beberapa konten kreator yang datang untuk membuat konten dan mereka menyebutnya sebagai batu terbang.

“Yang menyebut batu terbang ini yadi YouTube dan media sosial, setelah viral ini dinamakan batu terbang,” kata Muntolib, Minggu (03/12/2023) siang.

Ia menambahkan, jika usia batu terbang itu diperkirakan telah berusia ratusan tahun yang lalu, hal itu dibenarkan dengan para leluhurnya terdahulu pernah bercerita tentang keberadaan batu tersebut.

“Mulai mbah buyut, mbah saya, bapak saya sudah ada, kalau orang 3 ya 300-an tahun hingga sekarang,” jelasnya.

Menurutnya, batu tersebut telah dianggap keajaiban, mengingat terdapat beberapa batu berukuran kecil yang menyangganya namun tidak sampai roboh.

“Ini kan disangga tiga batu kecil-kecil tidak roboh, ini kan keajaiban,” paparnya.

Pria paruh baya ini juga menambahkan, dulunya hingga sekarang tempat dengan luas 20 x 10 meter tersebut dikeramatkan, banyak masyarakat dari luar daerah berdatangan hanya sekedar untuk ritual.

“Tempat ini sebenarnya Punden, biasanya dikeramatkan tamu-tamu zaman dulu,” cetusnya.

Menurutnya, sejak tahun 1980 an silam lokasi itu tertutup dengan bangunan dari bambu, hanya beberapa orang saja yang berani masuk.

“Dulu ya ditutup oleh pagar, jarang sekali ada yang berani masuk,” terangnya.

Kini, lokasi batu terbang itu dijadikan lokasi bersejarah dan telah dikeramatkan serta telah dibangun rapi oleh sesepuh setempat. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar