IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Pemkot Batu Alokasikan Anggaran untuk Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Avatar of Andy Yuwono
Sekda Pemkot Batu, Zadiem Efisiensi, saat membuka secara resmi Rakor HLM Tim TPID Kota Batu. (Yan/kabarterdepan.com)
Sekda Pemkot Batu, Zadiem Efisiensi, saat membuka secara resmi Rakor HLM Tim TPID Kota Batu. (Yan/kabarterdepan.com)

Kota Batu, kabarterdepan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu akan mengalokasikan anggaran untuk mengurangi nampak inflasi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu yang berlangsung di Convention Hall Aston Inn Hotel Kota Batu, Rabu (24/2/2024).

Responsive Images

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu Zadiem Efisiensi, membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Menurutnya, selain mendiseminasikan upaya TPID Kota Batu dalam mengendalikan tingkat inflasi Kota Batu sepanjang tahun 2024, kegiatan acara ini juga dilaksanakan dengan maksud untuk memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), serta stakeholder terkait dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan kebutuhan masyarakat.

Sekda Pemkot Batu, Zadim Efisiensi menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan, bahwa tingkat inflasi di tingkat nasional, Jawa Timur, dan Kota Batu memerlukan perhatian serius.

“Indeks Perubahan Harga (IPH) Kota Batu pada Minggu ke III Februari sebesar -1,962 persen dengan komoditas yang memberi andil terbesar antara lain beras, cabai rawit, dan bawang merah,” terangnya.

Untuk itu, tambah Zadiem, Pemkot Batu telah mengalokasikan anggaran untuk berbagai kegiatan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan sosial sektor transportasi, operasi pasar, bantuan benih dan bibit, penanaman cabai serentak, dan cadangan pangan beras.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menjaga stabilitas perekonomian,” imbuhnya.

Dirinya juga menekankan pentingnya kerjasama antara Pemerintah Kota Batu, stakeholder terkait, dan TPID Kota Batu dalam mengatasi masalah inflasi.

“Rapat koordinasi ini bukan hanya sebagai wadah diskusi, tetapi juga sebagai wujud sinergitas dan keseriusan kita dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dan mengambil langkah-langkah strategis di tingkat lokal,” ungkap Zadiem.

Iapun berharap, agar hasil dari rapat ini akan melahirkan keputusan yang tepat sasaran dan efektif untuk mengendalikan inflasi di Kota Batu.

“Dalam hal ini perlu adanya program yang komprehensif mulai dari hulu hingga hilir, serta memerlukan sinergitas dari stakeholders terkait. Karena program unggulan TPID Tahun 2024 ini sebagai bentuk kolaborasi antara Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok penting, sehingga diharapkan mampu mengendalikan tingkat inflasi,” pungkas Zadiem.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Kepala Bulog Sub Divisi Regional Malang, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu terkait data, sinkronisasi program dan data kondisi terkini terkait Indeks Perubahan Harga di Kota Batu.

Kemudian dengan pembahasan program unggulan TPID Tahun 2024. Disepakati untuk mengangkat tanaman cabai sebagai salah satu komoditas yang sering kali memiliki andil pada kenaikan tingkat inflasi melalui gerakan tanam di tiga Kecamatan di Kota Batu, dengan bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT). (Yan)

Responsive Images

Tinggalkan komentar