IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kasus Anak Harimau Mati Milik Alshad Ahmad, Izin Penangkaran Dilanggar?

Alshad Ahmad
Alshad Ahmad saat bersama dua anak harimau di penangkaran miliknya (Instagram @alshadahmad)

Jakarta, KabarTerdepan.com – YouTuber Alshad Ahmad mendapat kecaman dari netizen dan pemerhati satwa usai kematian anak harimau di penangkaran miliknya. Cenora, nama anak harimau itu mati dan diunggah di Instagram miliknya.

Alshad Ahmad dikenal memiliki koleksi hewan dan menjadikannya konten dalam kanal YouTube miliknya. Selain harimau, ia juga memiliki koleksi hewan Rusa totol, burung Elang, burung unta dan beberapa satwa lainnya.

Responsive Images

Dilansir kabarterdepan.com dari Instagram @alshadahmad, konten kreator tersebut mengunggah postingan anak harimau yang mati, 24 Juli 2023.

“Cenora sayang, anak harimau yang cantik, baik dan tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya. Ga nyangka Cenora pergi secepet ini, kita semua berduka yang mendalam. Padahal kemari baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar lomcat-loncat, baru kemarin papah ajak kamu maen ke Villa biar bisa lari yang puas di halaman yang gede,” tulisnya.

“Selamat istirahat ya sayang. Makasih atas kehadiran kamu di sini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah-tingkah kamu, papah sayang banget sama Cenora,” imbuh @Alshadahmad.

Seorang netizen lantas bertanya jumlah anak harimau yang mati dalam pengawasan Alshad.

“Jikalau boleh bertanya, dari awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati di bawah pengawasan bro Alshad?,” tanya akun @tuangtigabe***.

“7, semua hasil breeding sendiri dari 1 indukan,” jawab Alshad Ahmad.

Postingan itu kemudian menjadi viral. Hingga Kamis (27/7/2023) malam, sudah ada 34.672 komentar. Rata-rata netizen mengecam Alshad Ahmad yang melakukan penangkaran harimau.

“Keseringan dibikin konten sih, mau berapa banhyak harimau lagi yang mati di tangan lo,” tulis akun @srhan_***.

“Karena habitat harimau itu di hutan, bukan di YouTube,” kecam akun @trustnooneme***.

“Ini enggak ada pecinta satwa yang mau gugat dia kah? Udah 7 woy,” tulis @syfrian***.

Kematian anak harimau di kendang milik Alshad Ahmad juga mengundang keprihatinan dari pemerhati satwa asal Surabaya, Singky Soewadji. Menurutnya harimau merupakan satwa liar, bukan termasuk jenis hewan peliharaan (Pet).

“Dari berita bisa saya tangkap bahwa ini jenis Harimau Benggala, masuk Appendix II dan bukan satwa asli Indonesia. Namun tetap kategori satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang,” ujarnya, Jumat (28/7/2023).

Berbicara soal kematian anak harimau, menurut pengalaman Singky, anak harimau milik Alshad Ahmad itu diduga mati akibat Distemper. Sebab rata-rata anak harimau usia di bawah satu tahun rawan terkena Distemper.

“Bisa juga karena Phenemunia, infeksi pada Paru-Paru karena satwa liar yang dipelihara di luar habitat sangat rawan terserang Phenemunia,” katanya.

Lebih jauh, Singky yang juga Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (APECSI) mempertanyakan pemberian izin impor dan izin memelihara harimau untuk Alshad Ahmad. Meskipun dengan tujuan penangkaran, menurutnya itu tetap menyalahi prosedur.

“Pemberian ijin impor dan izin memelihara walau untuk ditangkarkan, jelas menyalahi prosedur. Karena selain status pemelihara/pemilik, lokasi juga harus memenuhi kreteria yang ketat, juga siapa pemilik atau pengelolahnya?,” tegasnya.

Lebih lanjut, Singky menduga ada prosedur impor dan kepemilikan satwa harimau yang sengaja dilanggar dalam kasus viral ini.

“Dalam hal ini jelas ada prosedur import dan kepemilikan yang dilanggar dan tidak patut. Ini jelas ada oknum pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bermain sulap dan akrobat hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus turun tangan karena unsur penyalahgunaan wewenang dan jabatan terpenuhi,” tegasnya. (*)

Responsive Images

Tinggalkan komentar