IMM Toyota - Mojokerto
Kitoshindo
Birth Beyond

Kader PDIP Ini Punya Gagasan Kota Mojokerto jadi Pusat Perekonomian dengan Peduli Wong Cilik

Avatar of Redaksi
Cak Jopi di sebuah kegaitan bersama pemuda di Kota Mojokerto. (Alief Wahdana/kabarterdepan.com)
Cak Jopi di sebuah kegaitan bersama pemuda di Kota Mojokerto. (Alief Wahdana/kabarterdepan.com)

Kota Mojokerto, kabarterdepan.com – Jopi Hartono dikenal sebagai sosok sederhana yang dilahirkan dari keluarga pas-pasan. Ia lahir dari kawasan Petengan, Lingkungan Margomulyo, Magersari.

Beranjak dewasa ia menempuh pendidikan di SMAN Puri dan melanjutkan ke Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Tahun 1997 Cak Jopi sapaan akrabnya lulus pendidikan tingginya dan mendapatkan gelar sarjana teknik industri.

Responsive Images

Cak Jopi saat ini sukses sebagai pengusaha pupuk dan sudah melenggang puluhan tahun membangun jaringan secara nasional. Cak Jopi kini juga menjadi salah satu kader kader PDI Perjuangan di Kota Mojokerto dengan menjabat Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Mojokerto.

Cak Jopi menjelaskan ide besarnya membangun Kota Mojokerto. salah satunya dengan gagasan inovatif yang out of the box atau gagasan yang keluar dari kotak.

“Siapapun pasti punya gagasan untuk berbenah ingin memajukan, berinovasi dan berkreasi, saya pun demikian ingin lebih bermanfaat pada masyarakat Kota Mojokerto, ide dan gagasan inovatif out of the box perlu dibicarakan dan dikaji bersama agar saat implementasi dampaknya besar kepada perekonomian masyarakat,” ungkapnya saat ditemui wartawan dikediamannya, Senin (20/5/2024) pagi.

Salah satu gagasan besar yang dapat direalisasikan menjadi program unggulan di kota Mojokerto adalah mewujudkan dan memaksimalkan kembali pusat perekonomian kota Mojokerto era tahun 70an yakni kawasan Jalan Majapahit.

“Era tahun 80-90an Kota Mojokerto punya pusat perdagangan sangat berjaya sebagai penopang perekonomian masyarakat saat itu, bagaimana hal itu dibangkitkan lagi untuk mengakomodir mayoritas UMKM asli Kota Mojokerto,” ucap kader PDIP ini.

Cak Jopi berkeinginan melibatkan Wong Cilik dengan memberdayakan dan menempatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tempat-tempat keramaian berkumpulnya masyarakat, salah satu contoh seperti agenda car free day night yang lagi banyak digarap di daerah-daerah.

“Kota Mojokerto memiliki bantaran sungai yang cukup luas, di situ sungai Brantas dibuat wisata malam, kita bangun bantarannya untuk tempat berjualan para pelaku UMKM di Kota Mojokerto, itu salah satu ide gagasan yang implementatif mengingat lahan untuk pembangunan di kota Mojokerto ini sudah sempit,” jelasnya.

Sosok Ayah dengan 1 orang anak ini melanjutkan, pusat perekonomian kota Mojokerto kini sudah ada di beberapa lokasi, perlu dipikirkan untuk selalu memunculkan lokasi baru yang mempunyai daya tarik sebagai alternatif baru terciptanya sumber perekonomian untuk UMKM Kota Mojokerto.

“Dengan besarnya APBD kota Mojokerto yang tembus Rp 1 Triliun lebih saya rasa itu bisa direalisasikan, program-program untuk peningkatan pendapatan masyarakat harus jadi prioritas,” pungkasnya.

Sementara itu menurut Budianto sebagai kawan Cak Jopi, ia dikenal dengan sosok yang memiliki gagasan yang nyentrik out of the box anti mainstream. Seringkali kawan-kawannya sharing membahas persoalan-persoalan dan diberikan solusi dengan ide unik namun mengena sehingga menjuluki Cak Jopi dengan ‘Gendeng Gateli’.
“Genah Mudeng Menggagas untuk Tetap Peduli, kepanjangan dari Gendeng Gateli yang kawan-kawan sering memberikan julukan kepada Cak Jopi,” ungkapnya. (alief)


Eksplorasi konten lain dari Kabar Terdepan

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.

Tinggalkan komentar