Kabupaten Mojokerto, Kabarterdepan.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, unmet need atau tak terpenuhinya kebutuhan alat kontrasepsi akan mengakibatkan terjadinya kehamilan yang nantinya memicu bayi lahir stunting, hingga kematian ibu dan bayi.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Gerakan Masyarakat Wujudkan Keluarga Sehat, Bahagia Sejahtera (Gema Sahaja) di gedung pertemuan, Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Selasa (30/4/2024) siang.
“Orang itu kalau ditanya apakah akan hamil lagi, jawabnya tidak. Terus ditanya pakai KB gak? Jawabnya juga tidak. Nah itulah yang namanya unmet need, tidak cocok antara kebutuhan dan kenyataan,” ungkapnya.
“Jadi orang yang sudah tidak ingin punya anak, tetapi belum bertemu dengan petugas yang akan membantu dia untuk memasangkan KB,” imbuhnya.
Bupati Ikfina juga berharap semua ibu-ibu di atas 35 tahun yang bersuami produktif untuk menggunakan KB MKJP (metode kontrasepsi yang sekali pemakaiannya untuk 3 tahun hingga seumur hidup).
“Nah ini saya minta tolong jenengan jadi garda terdepan. Ini menjadi PR kita semuanya karena ketika ibunya sudah tidak layak hamil, nanti kalau hamil dikhawatirkan anaknya lahirnya tidak bagus. Kalau tidak stunting, bisa juga menjadi kelainan bawaan. Kalau sudah begitu ini bawaannya nanti berat. Karena tubuhnya tidak bisa tumbuh dengan normal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Ikfina menyampaikan apresiasinya kepada 410 PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) dan penyuluh KB Kabupaten Mojokerto yang hadir, dan terus bersinergi untuk mewujudkan Keluarga Sehat, Bahagia Sejahtera di Kabupaten Mojokerto.
“Saya sampaikan terima kasih pada panjenengan semuanya yang sudah membantu saya untuk membangun Mojokerto. Sekali lagi ayo kita bareng-bareng membangun Mojokerto lebih baik,” pungkasnya. (*)
